Bagikan:

JAKARTA - Bagi pengamat politik, hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri renggang. Dalam analisa pengamat dengan menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lain, renggangnya hubungan Jokowi dan Megawati digambarkan lewat beberapa momen.

Sekali lagi, dalam anggapan pengamat politik, kerenggangan itu semakin nampak saat Megawati dan Puan Maharani tidak hadir di pernikahan adik Jokowi, ditambah dengan absennya Mega-Puan pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, NTT.  

Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan sinyal renggangnya hubungan Jokowi dan Megawati sudah terlihat sejak Idulfitri. Di mana Jokowi tidak langsung silaturahmi ke kediaman Megawati. 

"Kode hubungan Megawati dan Jokowi merenggang itu kan dari Idul Fitri, Pak Jokowi enggak ke Teuku Umar malah ke Sultan Yogyakarta. Setelah ke Jakarta pun nggak langsung ke Teuku Umar," ujar Hendri kepada wartawan, Kamis, 2 Juni. 

Kemudian, lanjut Hendri, kondisinya diperparah dengan pernyataan Jokowi soal 'ojo kesusu' terkait capres 2024 saat  pembukaan Rakernas Projo. 

Dalam acara yang dihadiri Ganjar Pranowo, kata Hendri, Jokowi dalam analisanya, jelas-jelas memberi sinyal kuat dirinya tidak mendukung Puan Maharani.

"Diperparah lagi pernyataan Pak Jokowi di Magelang. Dia bilang ojo kesusu tapi dianya sendiri kesusu keceplosan bahwa yang dia dukung mungkin ada di sini. PDIP kan lagi naikin Puan Maharani, tapi tidak ada di situ," katanya.