Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut dilema terkait pencapresan 2024, apakah mengajukan Puan Maharani atau Ganjar Pranowo. Pasalnya, LSI Denny JA menyebut jika Megawati menyerahkan Puan sebagai cawapres Prabowo Subianto maka Ganjar berpotensi dipinang parpol lain.

Sementara, jika menyodorkan Ganjar sebagai cawapres, elektabilitas gubernur Jawa Tengah itu lebih tinggi dibandingkan Prabowo. Di sisi lain, PDIP belum mau mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Mungkinkah, Megawati punya jagoan lain di Pilpres 2024 selain Puan dan Ganjar?

Terkait hal itu, pakar komunikasi politik sekaligus pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendi Budi Satrio atau Hensat, menilai Megawati bakal memilih calon presiden atas dasar pertimbangan ideologis. Tak peduli Puan atau Ganjar, Hensat meyakini, Mega akan mencari sosok yang tepat menggantikan Joko Widodo.

"Bu Mega itu kalau pilih capres pertimbangannya ideologis. Jadi ya sampai hari ini akan dicari," ujar Hensat kepada VOI, Rabu, 21 Desember.

Menurutnya, Megawati tidak akan menjadikan hasil dari lembaga survei yang saat ini beredar sebagai keputusan final. Meskipun, presiden ke-5 RI itu juga memantau siapa tokoh-tokoh yang berada di papan atas survei.

"Jadi kalau banyak yang berharap bu Mega mengikuti hasil survei ya belum tentu hasilnya seperti itu," kata Hensat.

Hensat menilai, Ganjar juga tidak akan berani melawan arahan Megawati untuk menerima pinangan partai politik lain demi keinginannya menjadi capres. Sebab, Ganjar menjadi orang nomor satu di Jateng karena campur tangan Megawati dan Puan Maharani.

"Kemudian kalau digosipkan Ganjar dipinang partai lain apa Ganjar berani? Ganjar kan seperti sekarang gara-gara bu Mega dan mbak Puan," kata Hensat.

"Jadi (soal capres) pertimbangan ideologis yang akan dipergunakan (Megawati)," tambahnya.