Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk menggabungkan Perusahaan Umum Produksi Film Negara (Perum PFN) ke dalam PT Telkom Indonesia Tbk. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat ekosistem perfilman di dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV, Selasa, 7 Juni.

Kartika menilai Perum PFN akan mengalami kesulitan keuangan dan sumber daya lainnya bila membangun ekosistem perfilman sendirian.

"Ada rencana juga Telkom mengambil alih PFN. Kami melihat melihat ekosistem perfilman PFN kalau berdiri sendiri, sulit. Kami akan gabungkan PFN ke dalam ekosistem di Telkom untuk produksi film," katanya.

Menurut Tiko, saat ini rencana pengambilalihan PFN sedang dalam kajian. Kata dia, hal ini merupakan upaya Kementerian BUMN dalam menjaga keberlangsungan PFN.

Dengan bergabungnya PFN ke dalam Telkom, lanjut Tiko, hal ini akan memperkuat ekosistem perfilman nasional ke depan.

"Kami melihat melihat ekosistem perfilman PFN kalau berdiri sendiri, sulit. Kami akan gabungkan PFN ke dalam ekosistem di Telkom untuk produksi film yang nantinya ditayangkan di platform Telkom melalui Maxstream dan Indihome," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah sepakat untuk mengubah PFN menjadi lembaga pembiayaan film bagi sineas serta industri film nasional.

Dalam kajian yang dilakukan Kementerian BUMN, PFN selaku industri film pelat merah memiliki tugas untuk memproduksi film hingga medistribusikan ke masyarakat.