Bagikan:

JAKARTA - Perampingan jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berlanjut. Kini, giliran Perum Damri dan Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD). 

Kementerian  berencana melakukan merger atau penggabungan perusahaan pelat merah transportasi tersebut. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, rencana penggabungan itu akan dilakukan pada tahun ini.

"Kami akan merger Damri dengan PPD ini karena fungsinya sama," tuturnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Selasa, 7 Mei.

Tak hanya itu, Tiko menjelaskan, alasan lainnya adalah agar memperkuat kondisi perusahaan serta lebih fokus meningkatkan kinerja. Sebab, kedua perusahaan terkena imbas akibat terjadinya pandemi. 

"Dan dua-duanya terdampak COVID-19. Maka akan lebih baik kita gabungkan supaya bisa menjangkau jaringan lebih lebar," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Tiko juga mengatakan Kementerian BUMB juga akan melakukan merger perusahaan lainnya yakni Produksi Film Negara (PFN). Menurut dia, nantinya PFN akan diambil alih oleh PT Telkom Indonesia.

"Ada rencana Telkom ambil alih PFN. Sedang kita kaji dan kita lihat ekosistemnya," tuturnya.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya merger adalah PFN yang akan kesulitan untuk berdiri dalam membangun ekosistem perfilman. "Kami melihat melihat ekosistem perfilman PFN kalau berdiri sendiri, sulit. Kami akan gabungkan PFN ke dalam ekosistem di Telkom untuk produksi film," katanya.

Dengan bergabungnya PFN ke dalam Telkom, lanjut Tiko, hal ini akan memperkuat ekosistem perfilman nasional ke depan. "Kami akan gabungkan PFN ke dalam ekosistem di Telkom untuk produksi film yang nantinya ditayangkan di platform Telkom melalui Maxstreem dan Indihome," tuturnya.