JAKARTA - Kapoksi Fraksi PDIP Dony Maryadi Oekon, menuntut dilakukan tes wawasan kebangsaan bagi seluruh karyawan bukan hanya direksi PT Pertamina. Hal ini menyusul dugaan mereka adanya sabotase pada kebakaran kilang minyak Cilacap yang terjadi Sabtu, 13 November lalu.
"Tadi kita juga sempat diskusi. Kita enggak tau kalau ini sabotase, apakah yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu? Tidak ada salahnya kami menuntut nanti Pertamina melakukan tes wawasan kebangsaan tentang ideologi, tidak ada salahnya," ujar Dony di Ruang Fraksi PDIP DPR, Senin, 15 November.
"Jangan (hanya, red) direksi dong, ke bawah itu semua mereka harus memiliki wawasan kebangsaan, ideologinya, itu tuntutan kita sebetulnya," sambung dia.
Fraksi PDIP sendiri mencatat ada 16 kali kejadian kilang terbakar sejak tahun 2008. Di tahun ini tercatat sudah tiga kali kilang kebakaran, pertama di Balongan selanjutnya di Cilacap hingga dua kali. Karenanya, PDIP tak yakin jika kebakaran kilang di Cilacap diakibatkan Sambaran petir.
Anggota Komisi VII DPR Adian Napitupulu juga sepakat adanya kemungkinan dilakukan tes wawasan kebangsaan guna mengetahui apakah pekerja di Pertamina betul-betul mementingkan kepentingan negara.
"Ya memungkinkan, kenapa? Kita tahu bahwa BBM ini penting. Siapapun yang mau mengganggu sebuah negara, salah satu yang dilakukan adalah sabotase bahan bakar minyak. Kalau disabotase bahan bakar minyak, petani tidak bisa bawa hasil taninya ke pasar, kenapa? BBM-nya hilang. Angkutan umum berhenti beroperasinya, tentara kita terhambat mobilisasinya, kriminalitas terjadi di mana-mana, kenapa? polisi tidak bisa datang ke pasar-pasar, BBM-nya hilang, sampai pesawat tempur kita pun hanya ada di kandang," bebernya.
"Artinya, mengingat pentingnya sedemikian luar biasanya BBM ini, ketika dibutuhkan, DPR memungkinkan untuk meminta agar dilibatkan instansi-instansi lain yang terkait berdasarkan investigasi," kata Adian.