Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Nusron Wahid mengingatkan pihak tertentu untuk tidak perlu mengembangkan spekulasi terkait kebakaran tangki di kilang minyak Pertamina Cilacap, Jawa Tengah.

Pasalnya, ada dugaan kebakaran tangki minyak merupakan sabotase atau ada unsur kesengajaan. Nusron mengimbau kasus ini diserahkan sepenuhnya pada pihak berwajib.

"Biar pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan, polisi, apa sebab muasalnya dari kebakaran kilang tersebut. Jangan dikembangkan spekulasi yang aneh-aneh supaya dalam rangka impor dan sebagainya. Enggak! Kejauhan itu. Itu pikiran kotor dan pikiran yang suudzon," ujar Nusron di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 November.

Meski banyak pihak yang heran lantaran kebakaran kilang Cilacap terus berulang, namun politikus Golkar itu tidak mau beranggapan miring.

Menurutnya, lebih baik Pertamina dan Kementerian BUMN serta pihak berwajib menginvestigasi menyeluruh kebakaran tersebut. 



"Makanya sekarang diinvestigasi, kemudian diumumkan kepada publik supaya enggak jadi fitnah. Kemudian, pihak pertamina juga belajar. Dia kelola manajemennya sebab musababnya, kok sampai kebakaran berkali-kali. Tapi kalau kemudian ini ditarik karena ini impor, saya kira terlalu jauh. Ini sama kayak ada gadis cantik masuk RS, jangan-jangan mau masuk RS supaya enggak dilamar menunggu ini, terlalu jauh itu," terang Nusron.

Nusron mengatakan belum ada rencana pembentukan panitia kerja untuk mengusut kebakaran kilang Pertamina. 

"Belum ada panja bahwa yang bersangkutan diundang rapat iya tapi kalau panja belum," kata Nusron.

Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDIP Nasyirul Falah Amru, menduga ada unsur kesengajaan dalam kebakaran kilang yang berisi bahan bakar minyak jenis pertalite itu. Dia tak yakin kilang terbakar akibat sambaran petir. 

"Konon katanya, pengamanannya adalah standar internasional, standar internasional kalah dengan petir. Nah, ini semuanya irasional semua, kalau disampaikan bahwa itu adalah faktor petir. Jadi sabotase adalah hal yang mungkin dan sangat kita duga," ujar Nasyirul di Ruang Fraksi PDIP, Nusantara I Komplek Parlemen, Senin, 15 November.

Dia heran, sudah berulangkali terjadi kebakaran dan meminta dilakukan investigasi menyeluruh tetapi hingga kini Pertamina belum juga merealisasikan permohonan tersebut. 

"Pada bulan Juni kemarin ketika Balongan terbakar, kilang Balongan terbakar, fraksi PDIP Perjuangan juga sudah meminta untuk melakukan investigasi secara menyeluruh. Tapi sampai sekarang itu tidak dilakukan," katanya.