JAKARTA - Juru bicara pemerintah dalam penanganan COVID-19,Prof Wiku Adisasmito meminta masyarakat tak cepat mempercayai obat herbal antibodi COVID-19 yang diklaim buatan Hadi Pranoto. Hadi mengklaim herbal ini dapat menyembuhkan pasien COVID-19 dalam waktu 2-3 hari.
Wiku menegaskan, selama belum ada bukti ilmiah soal obat herbal itu, masyarakat tak boleh mengonsumsinya. Obat herbal yang diatur di Indonesia sendiri terdiri dari jamu, obat herbal berstandar, dan fitofarmaka.
"Silakan cek produk yang diklaim oleh yang bersangkutan, apakah sudah terdaftar di BPOM atau Kementerian Kesehatan. Apabila ramuan herbal tersebut masih dalam tahap penelitian dan belum ada bukti ilmiah tentang keamanan dan efektivitasnya, maka tidak boleh dikonsumsi oleh masyarakat," katanya, kepada VOI, Minggu, 2 Agustus.
Masyarakat sambung Wiku bisa menelusuri rekam jejak Hadi Pranoto. Penelusuran untuk membuktikan benar-tidaknya klaim Hadi Pranoto yang mengaku sebagai profesor.
"Untuk figur publik dan tokoh masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap sumber berita atau referensi sebelum menyebarkan pada publik. Silahkan check and re-check pada sumber yang benar dan ahlinya," sambungnya.
Selain itu, Wiku berharap publik figur ikut menjaga ketenangan dengan memastikan kesahihan informasi yang dipublikasikan. Sedangkan masyarakat diminta tetap mengikuti protokol kesehatan.”
Itulah cara yang paling efektif pada saat ini untuk mencegah tertular COVID-19. Untuk yang sakit serahkan pengobatannya pada para dokter di rumah sakit," jelasnya.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Hadi Pranoto dalam wawancara dengan musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji di kanal YouTube berbicara soal herbal antibodi COVID-19. Video tersebut diunggah pada Jumat, 31 Juli.
Dalam video yang berdurasi sekitar 31 menit itu, Hadi mengaku sebagai profesor. Ia mengklaim telah menemukan obat herbal antibodi yang mampu menyembuhkan COVID-19 dalam hitungan 2-3 hari. Bahkan, obat tersebut telah mendistribusikan antibodi temuannya ke sejumlah wilayah Indonesia seperti, Jawa, Bali, dan Sumatra.
Hadi juga mengklaim, obat herbal tersebut bisa menyembuhkan ribuan pasien yang terkena corona. Ia juga mengaku, sudah memproduksi ribuan botol obat herbal.
Namun Hadi mengatakan, ada kendala dari segi anggaran dan biaya dalam produksi obat herbal tersebut. Karena itu, dia meminta bantuan masyarakat yang mampu untuk membantunya.
"Orang kecil, dewasa, orang hamil dan seterusnya alhamdulillah sampai saat ini temen temen bisa merasakan khasiat obat itu. Sebagai negara yang mempunyai kekayaan alam dengan herbal yang cukup besar dan kita bisa manfaatkan kepentingan masyarakat sendiri menguatkan antibodi," kata Hadi, dalam video wawancara bersama Anji.