Klaim Hadi Pranoto soal Herbal COVID-19, IDI: Menyesatkan
Anji dan Hadi Pranoto (Foto: Instagram @duniamanji)

Bagikan:

JAKARTA - Klaim Hadi Pranoto yang mengaku meramu herbal antibodi COVID-19 dinilai menyesatkan. Selain rekam jejak kedokteran yang diragukan, Hadi Pranoto juga disebut berbicara tanpa data.

“Klaim-klaim (Hadi Pranoto) harus diluruskan karena tidak benar, menyesatkan,” kata Juru Bicara COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Erlina Burhan, saat dihubungi VOI, Senin 3 Agustus. 

Dalam video wawancara di kanal YouTube dunia MANJI milik Erdian Aji Prihartanto alias Anji, Hadi Pranoto melempar sejumlah klaim.  Dia mengaku sudah berhasil menciptakan obat herbal antibodi COVID-19 yang diklaim sudah didistribusikan ke Jawa, Sumatra dan Bali.

Selain itu, Hadi Pranoto yang dipanggil ‘profesor’ dalam wawancara dengan Anji menyebut ramuannya manjur menyembuhkan pasien positif COVID-19 dalam waktu 2-3 hari. Hadi Pranoto juga mengklaim soal teknologi baru untuk mendeteksi positif COVID-19 lewat keringat dan air liur. Dengan teknologi ini, tes swab yang harganya diklaim Hadi bisa lebih murah dengan kisaran Rp10-20 ribu.

“Itu hanya testimoni-testimoni, bukan dari penelitian. Jadi saya kira klaimnya tidak benar, karena kita harus evidence based medicine (pendekatan medik didasari bukti ilmiah),” papar Erlina.

Klaim tes swab seharga Rp10-20 ribu juga dipertanyakan Erlina. Sebab swab test di rumah sakit swasta mematok harga Rp1,5-2 juta.

“Kalau RS pemerintah (biayanya) gratis,” sambungnya.

Dari sederet klaim Hadi Pranoto yang bikin heboh di media sosial, Erlina mengimbau masyarakat mencerna setiap informasi yang diterima.  Masyarakat diminta mengecek ulang kompetensi nara sumber termasuk mencari kajian ilmiah bila pembicaraan terkait medik

“Masyarakat harus lebih cerdas melakukan cek-ricek,”katanya.

Klaim Hadi Pranoto sebelumnya juga dipatahkan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Kepala Dinkes Ketut Suarjaya membantah wilayahnya menggunakan herbal Hadi Pranoto.

"Kami tidak pernah terinfo tentang produk tersebut dan Bali tidak pernah menggunakan obat herbal tersebut,” ujar dia dihubungi terpisah.

Sedangkan polisi bakal menyelidiki klaim-klaim Hadi Pranoto. Diduga pernyataan Hadi soal herbal COVID-19 sebagai kebohongan karena belum ada pembuktian secara ilmiah

"Tentu dengan adanya informasi ini, kita akan lakukan penyelidikan soal kebenaran dari informasi tersebut," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad.