Atasi Pengangguran, Kekeringan dan Kelaparan: Taliban Buka Program Padat Karya Resapan Air, Upahnya 10Kg Gandum
JAKARTA - Pemerintah Afghanistan bentukan Taliban menggelar program padat karya untuk mengatasi permasalahan kekeringan, pengangguran dan kelaparan, menurut juru bicara pemerintah.
Dalam unggahannya di Twitter 25 Oktober, juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid menuliskan program ini akan menarik sekitar 40 ribu tenaga kerja, untuk menggarap proyek pembuatan fasilitas pengelolaan resapan air di Kabul yang melibatkan Departemen Operasi dan Badan Pendukung, bersama Perusahaan Pembangunan Nasional.
"Proyek ini diluncurkan di Gurun Badola dan Pegunungan Khairabad untuk mencegah pemborosan dan penipisan air di Kabul. Setiap pekerja akan dibayar 10 kilogram gandum sehari," tulis Mujahid di Twitter.
"Pekerjaan sebagai kebutuhan hidup yang penting bagi umat dan salah satu prioritas kepemimpinan Imarah Islam," sambung Mujahid yang juga salah satu tokoh senior Taliban.
Sementara itu, Penjabat Menteri Pertanian dan Peternakan Afghanistan Abdul Rahman Rashid menyebut, Kementerian Pertanian memiliki cadangan strategis 66.000 ton gandum yang akan didistribusikan ke provinsi lain setelah Kabul, seperti Baghlan, Balkh, Nangarhar dan Kandahar sebagai ganti makanan.
"Kemiskinan dan kelaparan itu banyak penyebabnya. Salah satunya adalah COVID-19 yang melanda seluruh dunia. Kedua adalah kekeringan di Afghanistan dan wilayah sekitarnya. Alasan ketiga adalah penghentian bantuan global ke Afghanistan dan pembekuan modal dan uang Afghanistan di bank-bank internasional," ungkap Abdul Rahman Rashed, penjabat Menteri Pertanian Afghanistan, mengutip Euronews 25 Oktober.
Baca juga:
- Gagal Dapat Jet Tempur F-35 dari Amerika, Presiden Erdogan Tegaskan Pengembalian Dana Rp19,8 Triliun Milik Turki
- Tegas Peringatkan Suriah dan Siap Kerahkan Persenjataan Berat, Presiden Erdogan: Tidak Ada Kompromi
- Presiden Putin Setujui Penutupan Tempat Kerja, Moskow akan Jalani Penguncian COVID-19 Terketat Mulai Pekan Depan
- Sempat Bermalam di Rumah Sakit untuk Jalani Pemeriksaan, Ratu Elizabeth II Kembali Bekerja
Adapun Direktur Badan Operasi dan Pendukung mengatakan, kepemimpinan Imarah Islam berusaha menciptakan peluang kerja dan dinamisme ekonomi bagi rakyat, di samping keamanan secara keseluruhan.
Sementara, Wakil Walikota Kabul mengatakan dirinya bekerja dengan komisi untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Kabul untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan.