WHO Rekomendasikan Kelompok Masyarakat Ini Menerima Dosis Ketiga Vaksin COVID-19

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Hari Senin merekomendasikan oleh yang mengalami gangguan kekebalan tubuh, serta orang lanjut usia (Lansia) di atas 60 tahun yang menerima vaksin Sinovac dan Sinopharm untuk menerima dosis vaksin COVID-19 ketiga.

Kelompok Ahli Penasihat Strategis (SAGE) tentang imunisasi mengatakan, dosis tambahan harus ditawarkan sebagai bagian dari seri primer yang diperpanjang, karena individu-individu ini cenderung tidak merespon secara memadai terhadap vaksinasi standar dan berisiko tinggi terkena COVID-19 yang parah. 

"Rekomendasinya adalah untuk vaksinasi ketiga, vaksinasi tambahan dalam seri primer yang didasarkan pada bukti yang menunjukkan, imunogenisitas bukti tentang infeksi terobosan sangat tidak proporsional diwakili oleh orang-orang itu," sebut Direktur vaksin WHO Kate O'Brien, mengacu pada orang-orang dengan kekebalan yang lebih rendah karena kondisi lain, mengutip Reuters 12 Oktober.

Selain itu, panel juga merekomendasikan agar orang yang berusia di atas 60 tahun penerima vaksin COVID-19 keluaran Sinovac dan Sinopharm, untuk menerima dosis ketiga sekitar satu hingga tiga bulan setelah menyelesaikan dosis kedua, mengutip bukti penelitian di Amerika Latin, berkurangnya efikasi dari waktu ke waktu.

"Data pengamatan pada suntikan Sinopharm dan Sinovac dengan jelas menunjukkan, pada kelompok usia yang lebih tua, vaksin bekerja kurang baik setelah dua dosis", terang Joachim Hombach, sekretaris panel ahli independen yang mengadakan pertemuan tertutup lima hari pekan lalu.

"Kami juga tahu, penambahan dosis ketiga atau pindah ke jadwal dua tambah satu memberikan respons (kekebalan) yang kuat. Jadi kami berharap dari sana perlindungan yang jauh lebih baik," tandasnya.

Otoritas kesehatan yang menggunakan vaksin Sinopharm dan Sinovac harus bertujuan pertama untuk memaksimalkan cakupan dua dosis pada populasi yang lebih tua, untuk kemudian memberikan dosis ketiga, sebut panel tersebut.

Kelompok SAGE, yang terdiri dari para ahli independen yang membuat kebijakan tetapi bukan rekomendasi peraturan, akan meninjau semua data global tentang suntikan penguat dalam pertemuan 11 November, di tengah pertanyaan tentang varian dan potensi berkurangnya kekebalan, ungkap O'Brien.

Dikatakannya, saat ini sekitar 3,5 miliar dosis vaksin COVID-19 telah diberikan. Diperkirakan 1,5 miliar dosis tersedia secara global setiap bulan, cukup untuk memenuhi target vaksinasi 40 persen dari populasi masing-masing negara pada akhir tahun, tetapi distribusinya tidak merata, tambahnya.

"Memberikan dosis booster itu kepada individu yang telah mendapat manfaat dari respons primer, seperti mengenakan dua jaket pelampung pada seseorang dan membiarkan orang lain tanpa jaket pelampung," tukas O'Brien.

"Dalam hal ini kita berbicara tentang memberikan jaket pelampung pertama kepada orang-orang yang memiliki kondisi immunocompromising," pungkasnya.