Serangan Drone Hantam Dekat Pasukan AS di Erbil, Irak Utara
JAKARTA - Serangan drone menghantam dekat pasukan AS yang ditempatkan di Bandara Internasional Erbil di Irak utara pada Sabtu, 11 September, kata pejabat keamanan Kurdi Irak.
Dinas keamanan dalam negeri untuk wilayah otonomi Kurdi Irak, di mana Erbil adalah ibu kotanya, awalnya mengatakan tiga roket menghantam dekat bandara.
Pernyataan kedua oleh pasukan kontra-terorisme Kurdi mengatakan serangan itu dilakukan oleh drone bermuatan bahan peledak.
Tidak ada laporan segera tentang korban. Saksi mata mengatakan mereka mendengar setidaknya enam ledakan di daerah itu.
Baca juga:
- Pihak Keluarga Siapkan Rp648 Juta Demi Tahu Pembunuh Mahasiswi yang Dibakar Tahun 1996
- Sanksi Tak Cukup, Dugaan Kongkalikong Hollywings dengan Aparat Harus Diusut
- Alasan Polisi Tolak Laporan UU ITE atas MS, Terduga Korban Pelecehan Seksual di KPI
- Nikmatnya Ikut Serbuan Vaksin TNI di KM 10 Tol Jagorawi, Disuntik Sambil Dilirik Putri Indonesia
Bandara di Erbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdi, telah diserang beberapa kali dalam setahun terakhir, termasuk oleh drone yang membawa bahan peledak.
Para pejabat AS menyalahkan serangan sebelumnya pada milisi Muslim Syiah yang bersekutu dengan Iran yang telah bersumpah untuk berperang sampai 2.500 personel militer AS yang tersisa meninggalkan negara itu.
Pasukan AS memimpin koalisi militer internasional yang mandatnya adalah membantu pasukan Irak memerangi sisa-sisa kelompok ISIS ekstremis Sunni. Koalisi tidak segera mengomentari insiden Sabtu. Demikian dilansir Reuters dari Antara, Minggu, 12 September.