Bagikan:

JAKARTA - Serangan drone menghantam dekat pasukan AS yang ditempatkan di Bandara Internasional Erbil di Irak utara pada Sabtu, 11 September, kata pejabat keamanan Kurdi Irak.

Dinas keamanan dalam negeri untuk wilayah otonomi Kurdi Irak, di mana Erbil adalah ibu kotanya, awalnya mengatakan tiga roket menghantam dekat bandara.

Pernyataan kedua oleh pasukan kontra-terorisme Kurdi mengatakan serangan itu dilakukan oleh drone bermuatan bahan peledak.

Tidak ada laporan segera tentang korban. Saksi mata mengatakan mereka mendengar setidaknya enam ledakan di daerah itu.

Bandara di Erbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdi, telah diserang beberapa kali dalam setahun terakhir, termasuk oleh drone yang membawa bahan peledak.

Para pejabat AS menyalahkan serangan sebelumnya pada milisi Muslim Syiah yang bersekutu dengan Iran yang telah bersumpah untuk berperang sampai 2.500 personel militer AS yang tersisa meninggalkan negara itu.

Pasukan AS memimpin koalisi militer internasional yang mandatnya adalah membantu pasukan Irak memerangi sisa-sisa kelompok ISIS ekstremis Sunni. Koalisi tidak segera mengomentari insiden Sabtu. Demikian dilansir Reuters dari Antara, Minggu, 12 September.