JAKARTA - Siapa pembunuh mahasiswi Universitas Sophia, Junko Kobayashi 25 tahun silam, masih tanda tanya besar. Polisi belum satu pun menemui petunjuk yang mengarah kepada tersangka.
Lebih Rp1 miliar siap diberikan kepada siapa pun juga yang merasa memiliki informasi valid mengenai jejak pelaku. Uang sebanyak itu Badan Kepolisian Nasional Jepang sebanyak 3 juta yen.
Bahkan lembaga ini sampai harus kembali memperpanjang periode hadiah satu tahun lagi untuk informasi yang akan membantu mereka memecahkan pembunuhan Kobayashi. Keluarga korban juga menawarkan 5 juta yen lagi.
25 tahun lalu, Jepang geger dengan kematian Junko Kobayashi diikat. Dia ditusuk hingga meninggal lalu dibakar di dalam rumahnya. Hingga kini kasusnya masih jadi misteri. Kejadian memilukan ini terjadi pada 9 September 1996.
Sudah lebih dari 75 ribu orang diperiksa polisi, seperti dilansir dari Japan Today, Kamis 9 September lalu. Dan lebih dari 1.000 petunjuk diteliti, tapi polisi masih belum bisa juga menentukan tersangka pembunuhan ini.
BACA JUGA:
Kematian Kobayashi diyakini terjadi sekitar pukul 15.55 waktu Jepang. Saat itu, seorang pria dengan jas hujan terlihat berdiri di luar rumah Kobayashi. Dia berdiri terus tanpa payung. Tapi matanya menatap tajam ke arah lantai dua.
Polisi menemukan darah tipe A di lokasi pembunuhan. Darah itu diyakini berasal dari tangan si pembunuh yang sempat terluka.