Drone Berbahan Peledak Serang Pangkalan Pasukan Pimpinan AS di Irak
Bandara Internasional Erbil, Irak (Wikimedia Commons/Kosar Nuradeen)

Bagikan:

JAKARTA - Serangan drone tak berawak yang dipersenjatai dengan bahan peledak, menyasar Bandara Internasional Erbil, Irak, menargetkan pangkalan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di lapangan bandara tersebut, Selasa malam menurut sumber keamanan Kurdi.

Sumber tersebut mengatakan, serangan ini membuat sirena di Konsulat Jenderal AS yang tidak jauh dari bandara berbunyi. Sejumlah penerbangan juga ditangguhkan sebut sumber itu seperti mengutip Reuters Rabu 7 Juli.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan AS mengatakan pihaknya mengetahui laporan tentang serangan pesawat tak berawak, tetapi informasi awal tidak menunjukkan kerusakan struktural, atau cedera atau korban.

Sementara, juru bicara otoritas militer AS lainnya, mengutip informasi awal, mengatakan satu pesawat tak berawak 'berdampak' di dekat Erbil, tetapi tidak ada cedera atau kerusakan apa pun.

"Saat ini laporan awal menunjukkan tidak ada cedera, korban jiwa atau kerusakan. Kami akan memperbarui ketika kami memiliki informasi lebih lanjut," sebut juru bicara pasukan koalisi internasional (OIR) Kolonel Wayne Marotto di Twitter.

Serangan ini terjadi sehari setelah roket dan pesawat tak berawak menargetkan pangkalan udara Ain al-Asad, yang menampung pasukan AS dan Kedutaan Besar AS di Baghdad.

Sebelumnya, pada Bulan April sebuah pesawat tak berawak menjatuhkan bahan peledak di dekat pasukan AS yang ditempatkan di bandara Erbil. Itu adalah serangan pertama yang diketahui dilakukan oleh pesawat tak berawak terhadap pasukan AS di Erbil, di tengah aliran serangan roket ke pangkalan-pangkalan yang menampung pasukan AS dan kedutaan di Baghdad yang Washington tuduhkan pada milisi yang didukung Iran.

Sementara itu mengutip Jerusalem Post, Bandara Erbil disebut menjadi 'favorit' serangan roket dan drone oleh milisi pro-Iran. Seperti serangan yang terjadi pada akhir Juni lalu, termasuk menyasar hanggar CIA di bandara tersebut. 

Milisi pro-Iran disebut semakin menargetkan pasukan AS di Irak dalam serangan yang terjadi setiap minggu dan sekarang terjadi setiap hari sejak 4 Juli. Ini termasuk dua serangan pada 5 Juli, salah satunya di pangkalan Asad, dan kemudian serangan yang terjadi pada malam tanggal 5 Juli.