Menganalisa Teknik Penalti Sergio Ramos
JAKARTA - Teknik penalti Cristiano Ronaldo dipuja di Real Madrid. Namun, sejak kepergiannya ke Juventus dua musim lalu, Sergio Ramos mengambil alih tugas itu dengan mudah. Dengan gayanya sendiri, teknik sang kapten layak dianalisa.
Mencetak sejumlah gol kunci dari jarak 12 meter dalam perebutan gelar La Liga musim 2019-2020, mantan bek Sevilla ini memiliki gaya yang sangat unik dalam mengambil penalti. Gaya tersebut, tidak termasuk dalam mempelajari bagaimana biasanya kiper lawan bergerak.
Dua puluh penalti sukses telah melambungkan Ramos ke dalam kategori spesialis dari titik putih. Kini, MARCA mempelajari lebih lanjut tentang rahasia di balik apa yang telah terbukti sebagai cara efisien untuk mengambil penalti.
Ronaldo 13 kali gagal dari 92 tendangan penalti yang dia ambil untuk Los Blancos, sementara Ramos hanya gagal satu kali dari 21 penalti. Ini artinya, tingkat keberhasilan penalti Ramos sebesar 95 persen.
Baca juga:
Lebih lanjut, kegagalan penalti Ramos terjadi 26 bulan yang lalu. Sehingga tampaknya seolah-olah sang kapten telah menemukan cara konsisten untuk menghindari kegagalan tersebut.
Dia tidak peduli apa yang penjaga gawang lawan lakukan. Dia memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan kemampuannya dan dia tidak percaya sedikit pun bahwa apapun yang dilakukan kiper bisa memengaruhinya.
Sebelum melakukan tendangan, Ramos menunggu sampai penjaga gawang bergerak, dan kemudian dengan mudah memasukkan bola ke bagian gawang yang lebih jelas terlihat. Kedengarannya sederhana, tetapi butuh banyak keberanian sebagai seorang atlet.
Sedikit kedutan dari kiper saja sudah cukup bagi Ramos untuk tahu ke mana ia harus meletakkan bola untuk mencetak gol. Ramos berdiri di tepi area penalti sebelum mulai berlari di mana ia tidak melihat bola, hanya penjaga gawang.
Karena teknik ini, Ramos sebenarnya tidak mengincar sisi spesifik jaring. Jadi, penjaga gawang bahkan tidak bisa mengandalkan departemen analisis mereka sendiri untuk membuat tebakan text-book tentang di mana penalti akan bersarang.
Ramos dapat menempatkan bola di mana saja di dalam gawang. Lebih jauh, ia dapat membuat keputusan tentang itu hampir hingga detik terakhir sebelum dia melakukan kontak dengan bola.
"Saya pikir dia akan melakukan tendangan ala Panenka," penjaga gawang Getafe, David Soria menjelaskan seusai pertandingan melawan Real Madrid Minggu kemarin.
Dengan kontrol yang dimiliki kapten timnas Spanyol, para penjaga gawang harus menunggu lama sebelum mereka membuat keputusan. Ini tentu saja memberi tekanan lebih kepada mereka.