JAKARTA - Kutukan Real Madrid saat bermain tanpa Sergio Ramos di Liga Champions tidak menunjukkan tanda-tanda membaik.
Bahkan, kekalahan pada Rabu malam melawan Shakhtar Donetsk di laga pembuka penyisihan grup menandai tujuh kekalahan Los Blancos dari delapan pertandingan terakhir mereka di kompetisi Eropa tanpa sang kapten.
Setelah menderita cedera saat melawan Cadiz, di mana dalam laga itu Madrid juga kalah, Ramos melewatkan pertandingan kontra Shakhtar di Estadio Alfredo di Stefano. Ini menjadi salah satu kekalahan paling memalukan Real Madrid dalam beberapa tahun terakhir.
Bek inspiratif Spanyol itu harus menyaksikan rekan-rekan setimnya menyerah pada apa yang tampak, di atas kertas, menjadi pertandingan paling mudah mereka di babak penyisihan grup.
Sejarah kelam Real Madrid di Eropa tanpa Ramos sudah ada sejak musim 2017/18. Meskipun Los Blancos memenangkan kompetisi tahun itu, mereka bukan tanpa rasa takut melawan Juventus, yang, dengan absennya Ramos, bangkit dari defisit agregat tiga gol, sebelum penalti Cristiano Ronaldo menyelamatkan hari itu.
BACA JUGA:
Di musim 2018/19, setelah kepergian Cristiano Ronaldo ke Juventus, semakin jelas terlihat bahwa Real Madrid sangat mengandalkan kehadiran kapten mereka. Di penyisihan grup, CSKA Moscow dua kali unggul dari mereka saat Ramos diistirahatkan. Dan akhirnya Ajax mengalahkan Madrid 4-1 di Estadio Santiago Bernabeu saat Ramos yang terkena skorsing menyaksikan dari tribun.
Kutukan berlanjut ke musim berikutnya ketika Paris Saint-Germain menang 3-0 atas Real Madrid dalam pertandingan grup pembuka di ibu kota Prancis. Ramos, dalam laga ini, masih diskors dari musim sebelumnya.
Kemudian, sekali lagi di babak 16 besar dan sekali lagi tanpa Ramos yang diskors pada leg kedua, Manchester City mengalahkan Real Madrid.
Sekarang di musim 2020/21, kutukan yang membayangi Real Madrid ini, tidak menunjukkan tanda-tanda berakhir. Bahkan, kembali menyerang.