Ini Alasan Preman yang Mengaku Ormas Peras Kontraktor Rp50 Juta
JAKARTA - DB (48), inisial, preman pemeras kontraktor proyek pembangunan di kawasan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat mengaku dirinya terpaksa melakukan aksi tersebut karena desakan ekonomi.
Saat diwawancara di Polsek Kembangan, pria yang mengaku anggota ormas ini mengatakan dirinya menjadi korban PHK di masa pandemi COVID-19. Ia juga mengaku baru satu kali melakukan tindak kejahatan pemerasan.
"Baru sekali. Saya lapar. Anak juga mau bayar sekolah. Saya datang minta jaga (proyek) sebenernya," kata pelaku dihadapan polisi, Kamis 26 Agustus.
Baca juga:
- Polisi dan TNI Bubarkan Ormas yang Kibarkan Bendera Merah Putih di PIK
- Jokowi Kukuhkan Anggota Paskibraka Nasional 2021, Berikut Daftar Namanya
- Eksklusif Christine Hakim Membangkitkan Semangat Kebangsaan Lewat Film Tjoet Nja’ Dhien
- Eksklusif Garin Nugroho Berbagi Pengalaman Pentas Teater di Belanda dan Jerman Saat Pandemi
Pelaku mengatakan dirinya minta jaga kepada pemilik proyek tapi disuruh kembali lagi nanti.
"Sebenarnya dari awal dari tanggal 2. Saya disuruh ke bos tapi tidak jelas," ujarnya.
Pelaku mengaku baru pertama kali mendapatkan uang itu. "Baru ini dapet," ucapnya.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Kembangan AKP Ferdo menghimbau agar masyarakat untuk selalu waspada terkait aksi premanisme.
"Di tengah pandemi untuk selalu waspada jika ada aktivitas premanisme yang mengatasnamakan oknum atau ormas silahkan melaporkan ke pihak kepolisian terdekat. Kami menyampaikan tak ada ruang bagi aksi premanisme di wilayah Jakarta Barat," katanya.