Siap Kerja Sama Usai Taliban Kuasai Afghanistan, China Minta Tiga Hal Ini Dipenuhi
JAKARTA - China siap memperdalam hubungan 'persahabatan dan kooperatif' dengan Afghanistan, kata seorang juru bicara pemerintah Senin, setelah Taliban menguasai negara itu.
Berbagi perbatasan sepanjang 76 kilometer dengan Afghanistan, Beijing telah berusaha untuk mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taliban selama penarikan Amerika Serikat dari Afghanistan, yang berujung kesuksesan merebut Kabul Hari Minggu kemarin.
Sebelumnya, Beijing telah lama khawatir Afghanistan bisa menjadi titik pementasan bagi etnis minoritas Uighur di wilayah perbatasan sensitif Xinjiang. Tetap, dalam pertemuan tingkat tinggi delegasi Taliban dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Tianjin bulan lalu, Afghanistan menyebut tidak akan digunakan sebagai basis bagi militan.
Sebagai ganti atas pernyataan Taliban terkait dengan Uighur, China menawarkan dukungan ekonomi dan investasi untuk rekonstruksi Afghanistan kepada Taliban.
Senin ini, China mengatakan menyambut baik kesempatan untuk memperdalam hubungan dengan Afghanistan, sebuah negara yang selama beberapa generasi telah didambakan karena kepentingan geostrategisnya oleh kekuatan yang lebih besar.
"Taliban telah berulang kali menyatakan harapan mereka untuk mengembangkan hubungan baik dengan China, dan bahwa mereka menantikan partisipasi China dalam rekonstruksi dan pembangunan Afghanistan," ungkap juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying kepada wartawan, mengutip Arab News Senin 16 Agustus.
"Kami menyambut ini. China menghormati hak rakyat Afghanistan untuk secara mandiri menentukan nasib mereka sendiri dan bersedia untuk terus mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama dengan Afghanistan," sambungnya.
Kendati demikian, Hua meminta Taliban untuk memenuhi tiga hal, yakni memastikan transisi kekuasaan yang mulus, menepati janjinya untuk merundingkan pembentukan pemerintahan Islam yang terbuka dan inklusif, serta memastikan keamanan warga Afghanistan dan warga negara asing.
Baca juga:
- Akui Kemenangan Taliban, Presiden Afghanistan: Sekarang Mereka Bertanggung Jawab
- AS Kirim 1.000 Pasukan dari Satuan Legendaris Perang Dunia II ke Afghanistan, Menlu Blinken: Ini Bukan Vietnam
- Taliban Kuasai Kabul, PM Inggris: Keputusan AS Menarik Pasukan Ikut Mempercepat
- Enggan Terburu-buru Akui Rezim Taliban, Rusia Salahkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Kedutaan China di Kabul tetap beroperasi, kata Hua, meskipun Beijing mulai mengevakuasi warga China dari negara itu beberapa bulan lalu di tengah situasi keamanan yang memburuk.
Dalam sebuah pernyataan Senin kemarin, kedutaan mengatakan kepada warga China yang tersisa di Afghanistan untuk memperhatikan situasi keamanan dan tinggal di dalam rumah.
Untuk diketahui, China telah berulang kali mengkritik apa yang dilihatnya sebagai penarikan tergesa-gesa Amerika Serikat dari Afghanistan sebagai kegagalan kepemimpinan.