Presiden China Tekankan Peran Negara Tetangga untuk Mendukung Afghanistan, Indonesia Ingin Taliban Penuhi Janji
Ilustrasi layanan di fasilitas kesehatan Afghanistan. (Wikimedia Commons/Sgt. Ashley Curtis)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden China Xi Jinping meminta negara-negara tetangga Afghanistan melakukan yang terbaik untuk mendukung rakyat negara tersebut, sementara Indonesia menyarankan Taliban memenuhi janjinya.

Presiden Xi dalam pesan tertulisnya untuk para peserta pertemuan 'Neighbouring Countries of Afghanistan + Afghanistan Foreign Ministers Dialogue' di Tunxi, Anhui, China, menyebut Afghanistan membutuhkan pembangunan di banyak bidang. Menurutnya, Agfhanistan berada di titik kritis transisi dari kekacauan ke ketertiban.

"Afghanistan adalah tetangga dan mitra bersama dari semua negara yang berpartisipasi, dan kami membentuk komunitas dengan masa depan bersama yang dihubungkan oleh gunung dan sungai yang sama yang akan naik dan turun bersama-sama," kata Presiden Xi, melansir China Daily 31 Maret.

Dia juga mencatat, Afghanistan yang damai, stabil, berkembang dan makmur adalah aspirasi semua rakyat Afghanistan, dan juga merupakan kepentingan bersama negara-negara regional dan masyarakat internasional. Preside Xi menggarisbawahi, persahabatan bertetangga yang baik sangat berharga bagi sebuah negara.

"China selalu menghormati kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah Afghanistan, berkomitmen untuk mendukung upayanya mencapai perdamaian, stabilitas dan pembangunan," papar Presiden Xi.

Dalam pertemuan yang diikuti Afghanistan, China, Rusia, Iran, Pakistan, Tajikistan dan Turkmenistan, Indonesia bersama Qatar turut hadir sebagai negara undangan.

Indonesia dalam kesempatan ini diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dikatakannya, negara tetangga Afghanistan memiliki peran penting yang dapat dimainkan yaitu membantu rakyat Afghanistan agar dapat hidup damai dan sejahtera.

"Kita tidak ingin melihat Afghanistan gagal. memiliki peran penting yang dapat dimainkan yaitu membantu rakyat Afghanistan agar dapat hidup damai dan sejahtera," ujar Menlu Retno dalam keterangan pers virtual.

Satu hal yang kembali ditekankan oleh Menlu Retno dalam kesempatan ini adalah masalah pendidikan. Menurutnya, perempuan dan laki-laki dimanapun saja, termasuk di Afghanistan, memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan yang setara dan dipenuhi hak-haknya, termasuk hak terhadap pendidikan.

"Oleh karena itu, saya sampaikan harapan agar larangan sekolah bagi perempuan Afghanistan di tingkat sekolah menengah dapat ditinjau kembali," tukas Menlu Retno.

"Untuk menciptakan Afghanistan yang damai, stabil dan sejahtera, saya sampaikan beberapa pemikiran. Pertama, pentingnya pemenuhan janji Taliban, dengan membuat timeline atau roadmap unuk memenuhi janji ini. Kedua, prioritaskan bantuan kemanusiaan. Ketiga, mulai dipikirkan pembangunan ekonomi. Dan terakhir, pentingnya membangun trust antara Taliban dengan dunia internasional," papar Menlu Retno.

"Trust tidak jatuh dari langit, namun harus dibangun dan dipelihara. Trust akan tercipta apabila Taliban melakukan langkah maju dan memenuhi semua komitmen yang telah disampaikan pada Agustus tahun lalu," pungkasnya.

Terkait