PM Malaysia Muhyiddin Yassin Diperkirakan Mundur Hari Ini, Dua Politisi UMNO Berpeluang Mengisi Posisinya
JAKARTA - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin diperkirakan akan mengundurkan diri pada Hari Senin ini, laporan media mengatakan, setelah kehilangan mayoritas dukungan di parlemen karena pertikaian dalam koalisi yang berkuasa.
Jika dikonfirmasi, pengunduran diri Muhyiddin akan mengakhiri 17 bulan masa jabatannya yang penuh gejolak, tetapi juga meningkatkan ketidakpastian di Malaysia ketika negara itu bergulat dengan melonjaknya kasus COVID-19 dan penurunan ekonomi, mengutip Reuters Senin 16 Agustus.
Belum jelas siapa yang akan membentuk pemerintahan berikutnya mengingat tidak ada yang memiliki mayoritas yang jelas di parlemen. Sementara, peluang untuk menggelar Pemilu masih dipertimbangkan di tengah pandemi COVID-19.
Keputusan itu kemungkinan akan diserahkan ke tangan raja konstitusional Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah, yang dapat menunjuk seorang perdana menteri, dari antara anggota parlemen terpilih berdasarkan siapa yang dia pikir kemungkinan akan memimpin mayoritas.
Muhyiddin, yang selama berminggu-minggu menentang seruan untuk mundur, memberi tahu anggota partai bahwa dia akan mengajukan pengunduran dirinya kepada raja pada Hari Senin, menurut Mohd Redzuan Md Yusof, seorang menteri di departemen perdana menteri, portal berita Malaysiakini melaporkan pada Hari Minggu kemarin. Kantor menteri dan Muhyiddin tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.
Perubahan kepemimpinan dapat menghambat upaya Malaysia untuk memulai kembali ekonomi yang dilanda pandemi dan mengekang kebangkitan kasus COVID-19. Infeksi COVID-19 dan tingkat kematian per juta orang di Malaysia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara.
Pengunduran diri Muhyiddin Yassin juga dapat mengembalikan jabatan perdana menteri ke Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), 'partai tua besar' Malaysia, yang terpilih dalam pemilihan 2018 setelah dinodai oleh tuduhan korupsi.
Dua pesaing teratas untuk jabatan perdana menteri atau perdana menteri sementara termasuk wakil perdana menteri Ismail Sabri Yaakob dan anggota parlemen veteran Tengku Razaleigh Hamzah, keduanya dari UMNO.
Baca juga:
- Akui Kemenangan Taliban, Presiden Afghanistan: Sekarang Mereka Bertanggung Jawab
- AS Kirim 1.000 Pasukan dari Satuan Legendaris Perang Dunia II ke Afghanistan, Menlu Blinken: Ini Bukan Vietnam
- Taliban Kuasai Kabul, PM Inggris: Keputusan AS Menarik Pasukan Ikut Mempercepat
- Enggan Terburu-buru Akui Rezim Taliban, Rusia Salahkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Untuk diketahui, pegangan Muhyiddin pada kekuasaan sejak ia menjabat PM Malaysia pada Maret 2020 tidak begitu kuat dengan mayoritas tipis. Tekanan terhadapnya meningkat baru-baru ini, setelah beberapa anggota parlemen UMNO, partai terbesar dalam aliansi yang berkuasa, menarik dukungan.
Sempat menyangkal, pekan lalu untuk pertama kalinya ia mengakui tidak memiliki mayoritas pekan lalu. Permohonan untuk mendapatkan dukungan oposisi untuk memenangkan mosi tidak percaya ditolak.