Ternyata Banyak Warga Sawah Besar Jakpus Takut dengan Jarum Suntik
JAKARTA - Jajaran Polsek Sawah Besar dan petugas medis mendatangi rumah warga yang belum divaksin di RT 01/02, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Vaksinasi sistem pintu ke pintu rumah warga itu diterapkan sejak Sabtu 14 Agustus, kemarin.
Kapolsek Sawah Besar Ajun Komisaris Polisi (AKP) Maulana Mukarom mengatakan, langkah ini diambil jajarannya untuk mempercepat pencapaian target vaksinasi merdeka pada Selasa, 17 Agustus mendatang. Kegiatan cara jemput bola ini terpaksa dilakukan karena masih ada warga yang belum ikut vaksin.
"Kami dari Polsek Sawah Besar datangi rumah yang ber-stiker. Stiker tersebut menjelaskan bahwa penghuni rumah belum divaksin," ucap AKP Maulana saat dihubungi VOI, Minggu 15 Agustus.
Lebih lanjut Kapolsek menyatakan bahwa masih ada warga yang tidak ikut vaksin ternyata takut dengan jarum suntik. Namun dengan kedatangan petugas Polsek dan medis yang memakai pelindung diri lengkap membuat warga tidak dapat berkutik. Warga pun disuntik cairan vaksin.
Baca juga:
- UNESCO Hapus Taman Nasional Salonga dari Daftar 'Bahaya' Warisan Dunia
- Peneliti Inggris Terkejut saat Ungkap Ritual Pra-perkawinan Hiu Basking
- Batal Beli Misil Anti-kapal Buatan AS untuk Jet Tempur F-15, Jepang Bikin Rudal Sendiri
- Karyawannya Gunakan Roti Hamburger dan Tortilla Kedaluwarsa, McDonald's Korea Minta Maaf
"Warga ada yang kaget melihat kedatangan kita. Tapi kita jelaskan dan memberikan pemahaman pada akhirnya mereka mau di vaksin. Ada juga yang takut sama jarum suntik," katanya.
Kapolsek mengaku sampai saat ini sudah ada 80 persen warga Sawah Besar yang telah divaksin.
"Semoga dapat tercapai herd immunity," tambahnya.
Menurut Hasan, salah satu warga yang baru divaksin pada layanan jemput bola, dirinya sempat kaget ketika melihat kedatangan petugas kepolisian dan tenaga kesehatan di rumahnya. Setelah mendengarkan imbauan dari Kapolsek, dirinya lekas mau divaksin.
"Kaget iya, saya memang takut sama jarum suntik. Tapi akhirnya saya (terpaksa) tervaksin juga," katanya.