Bantah Klaim Dukungan PM Malaysia Muhyiddin Yassin,Oposisi: Dia Tidak Mengatakan yang Sebenarnya
JAKARTA - Kubu oposisi membantah pernyataan Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin, yang menyebut masih mendapatkan dukungan mayoritas, seraya memprediksi Muhyiddin bisa kehilangan mosi percaya bulan depan.
Rabu kemarin, Muhyiddin mengatakan dia mempertahankan dukungan mayoritas di antara anggota parlemen dan akan membuktikannya melalui mosi tidak percaya ketika parlemen Malaysia berkumpul kembali bulan depan. Komentarnya menyusul penarikan dukungan dari beberapa anggota koalisinya.
Menjabat sejak Maret 2020 lalu, Muhyiddin memiliki koalisi yang tidak stabil dan jumlah mayoritas tipis atas kubu oposisi. Kondisi yang diperparah dengan gelombang infeksi COVID-19 dan perlambatan ekonomi akibat penguncian.
Klaim Muhyiddin masih mendapat dukungan mayoritas dipatahkan oleh kelompok opsisi utama, Pakatan Harapan yang membantah klaim dukungan, serta menyerukan pemungutan suara dalam waktu dekat.
"Setelah para pemimpin Pakatan Harapan membuat perhitungan yang cermat dengan teman-teman dari partai oposisi dan semua yang tidak mendukung Muhyiddin, jelas bahwa dia tidak mengatakan yang sebenarnya," kata blok itu dalam sebuah pernyataan pada Hari Kamis 5 Agutus seperti mengutip Reuters.
Kondisinya semakin menyudutkan Muhyiddin, setelah Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), kelompok terbesar dalam koalisi pendukung Muhyiddin, juga menantang perdana menteri.
Dalam sebuah pernyataan pada Hari Rabu kemarin, Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengatakan lebih dari delapan anggota parlemen dari partainya telah menarik dukungan.
UMNO sendiri terus-menerus menantang Muhyiddin, meski telah setuju untuk membentuk pemerintahan dengannya tahun lalu. Namun, partai tersebut terpecah karena adanya kubu yang mendukung Muhyiddin, faktor yang membuatnya tetap berkuasa meski ada ancaman daru UMNO untuk mundur.
Wakil Perdana Menteri yang juga politisi UMNO Ismail Sabri Yaakob, ikut berdiri di samping Muhyiddin dan muncul bersamanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada Hari Rabu kemarin.
Kemarin, Muhyiddin mengatakan gejolak politik dipicu oleh pihak-pihak tertentu yang tuntutannya ditolaknya, termasuk membebaskan individu yang menghadapi tuduhan korupsi.
Beberapa anggota parlemen UMNO menghadapi tuduhan korupsi sejak kekalahan partai dalam pemilihan 2018, termasuk mantan perdana menteri Najib Razak dan presiden partai Hamidi. Mereka berdua membantah melakukan kesalahan.
Untuk diketahui, dalam pidato yang disiarkan televisi kemarin PM Muhyiddin menyebut, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah setuju dirinya tetap berkuasa, sambil menunggu mosi tidak percaya kendati beberapa anggota koalisinya telah menarik dukungan.
Baca juga:
- Kepala Perusahaan Keamanan AS Bantah Terlibat Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise
- Antisipasi Provokasi dan Invasi China, Taiwan Borong 40 Unit Howitzer M109A6 Paladin dari AS
- Sydney Alami Hari Terburuk Selama Pandemi, Cetak Rekor Tertinggi Infeksi Harian COVID-19
- Geram Dihujani Roket, Israel Lancarkan Serangan Udara ke Lebanon
Didampingi oleh sembilan anggota Parlemen Malaysia, termasuk Wakil Perdana Menteri dan politisi UMNO Ismail Sabri Yaakob, Muhyiddin mengatakan tidak ada pertanyaan tentang pengunduran dirinya.
"Saya telah memberi tahu raja, bahwa saya telah menerima sejumlah pernyataan dari anggota parlemen, yang meyakinkan saya masih memiliki kepercayaan mayoritas anggota parlemen saat ini," jelas Muhyiddin Yassin.
"Namun, saya sadar bahwa posisi saya sebagai Perdana Menteri terus dipertanyakan. Oleh karena itu, saya telah memberi tahu Raja, saya akan menentukan legitimasi saya sebagai Perdana Menteri di Parlemen," pungkasnya.