Keterlaluan, Rezim Militer Myanmar Sita 100 Tabung Oksigen Medis yang Diimpor Badan Amal

JAKARTA - Seorang kolonel di rezim militer Myanmar mengaku telah menyita 100 tabung oksigen medis yang secara resmi diimpor dari Thailand, oleh badan amal Yangon untuk merawat pasien COVID-19.

Kolonel Myo Min Naung, anggota pertama Dewan Administrasi rezim di Negara Bagian Karen, memerintahkan penyitaan oksigen penyelamat jiwa, saat tabung-tabung itu dibawa ke Myanmar pada Sabtu melalui Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar No. 2 di Myawaddy, sebuah kota perbatasan di Negara Bagian Karen, Myanmar timur.

Mengutip The Irrawaddy Selasa 27 Juli, kolonel itu kemudian membantah menyita tabung oksigen, mengatakan kepada surat kabar yang dikendalikan rezim bahwa dia hanya meminjamnya untuk penggunaan darurat.

"Kami telah memesan 100 tabung untuk Negara Bagian Karen dan sudah membayarnya. Pada awalnya, tidak penting ketika kita mendapatkan silinder itu. Tapi, sayangnya, pabrik oksigen di Mawlamyine, tempat kami mengumpulkan oksigen untuk Negara Bagian Karen, rusak. Jadi saya memutuskan untuk mengambil 100 silinder itu untuk rumah sakit dan pusat COVID-19 yang sangat membutuhkannya," urainya.

Namun,saksi mata di tempat kejadian mengatakan pasukan rezim militer Myanmar bertindak dengan cara yang mengancam, menunjukkan senjata mereka saat mengambil tabung oksigen, sambil menggunakan pasien COVID-19 di Negara Bagian Karen sebagai alasan.

Pasukan junta mengambil silinder meskipun ada intervensi dari Mayor Mote Thone dari Pasukan Penjaga Perbatasan Negara Bagian Karen yang berbasis di Myawaddy.

Pada Sabtu malam, pasukan rezim militer menyerahkan 800.000 Baht Thailand (sekitar 40 juta kyat) kepada importir tabung oksigen, sebagai uang jaminan mereka akan mengembalikan tabung tersebut kepadanya.

Menteri U Aung Naing Oo dari Kementerian Investasi dan Hubungan Ekonomi Luar Negeri yang dikendalikan rezim telah campur tangan dalam kasus ini, tetapi 100 tabung oksigen belum dikembalikan. Irrawaddy tidak dapat menghubungi Kolonel Myo Min Naung untuk memberikan komentar.

Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.