Desak PM Malaysia Muhyiddin Yassin Mengundurkan Diri, UMNO: Gagal Tangani Pandemi COVID-19

JAKARTA - Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ahmad Zahid mengumumkan penarikan dukungan partainya terhadap Pemerintah Perikatan Nasional yang dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, serta mendesaknya mengundurkan diri pada Rabu 7 Juli. 

Melansir CNA Kamis 8 Juli, pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers online larut malam usai rapat dewan tertinggi UMNO, di mana Ahmad Zahid mengkritik penanganan pandemi COVID-19 oleh pemerintah.

Zahid mengatakan, UMNO telah mendukung Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri berdasarkan syarat, ia dapat memenuhi dua pedoman utama yang ditentukan oleh dewan tertinggi pada 11 Maret 2020.

"Ini untuk memastikan aspirasi masyarakat benar-benar terwujud, dan pemerintah harus segera mengendalikan kelesuan ekonomi dan menyusun rencana yang efektif untuk menangani pandemi COVID-19," ujar Ahmad Zahid.

Pedoman ini tidak terpenuhi, lanjut Zahid, seraya menambahkan pemerintah telah gagal dalam tujuh aspek, seperti manajemen pandemi, menyalahgunakan keadaan darurat Malaysia untuk tujuan politik dan gagal mempertahankan demokrasi parlementer negara itu.

Berdasarkan keputusan bulat para delegasi pada Rapat Umum Tahunan UMNO 2020 dan kegagalan pemerintah, Ahmad Zahid mengatakan dukungan untuk Perdana Menteri Muhyiddin telah ditarik dengan segera.

"UMNO mendesak Muhyiddin Yasin untuk mundur dengan hormat, agar perdana menteri baru dapat diangkat untuk waktu yang terbatas," tegasnya.

Nantinya, perdana menteri baru hanya akan memfokuskan upaya pada kesejahteraan rakyat selama pandemi, menangani COVID-19 dengan pendekatan inklusif dan memastikan proses vaksinasi dan imunisasi dapat dipercepat.

Setelah herd immunity tercapai, katanya, perdana menteri ini harus menasihati Raja untuk mengembalikan mandat rakyat untuk menyelenggarakan pemilihan umum ke-15.

Ahmad Zahid juga menyatakan, UMNO tidak akan mendukung pemimpin oposisi Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri. Partainya juga tidak akan mendukung koalisi apapun dengan Pakatan Harapan atau Partai Aksi Demokratik.

Pengumuman ini muncul setelah Perdana Menteri Muhyiddin Yassin merombak Kabinetnya pada hari Rabu, mempromosikan Menteri Senior Pertahanan Ismail Sabri Yaakob menjadi wakil perdana menteri. Sementara, Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein juga dipromosikan menjadi menteri senior.

Status UMNO sebagai mitra dalam pemerintahan Perikatan Nasional (PN) yang berkuasa, yang dipimpin oleh Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) di bawah Muhyiddin, dipertanyakan dengan keluarnya pernyataan ini.