Joe Biden dan Vladimir Putin Bertemu Pekan Lalu, AS Sudah Siapkan Sanksi Baru untuk Rusia
JAKARTA - Pejabat senior Gedung Putih menyebut Amerika Serikat (AS) sudah menyiapkan sanksi baru terhadap Rusia, kurang dari sepekan pertemuan Presiden Joe Biden dan Presiden Vladimir Putin di Jenewa, Swiss.
Sanksi ini disebut terkait dengan penahanan kritikus Kremlin Alexei Navalny sejak Januari, usai tiba dari perawatan di Jerman setelah lolos dari upaya peracunan yang disebut dilakukan oleh Rusia.
"Kami telah memberikan sanksi kepada Rusia karena meracuni Alexei Navalny. Kami mengumpulkan sekutu Eropa dalam upaya bersama untuk mengenakan tanggung jawab pada Rusia, terkait penggunaan bahan kimia terhadap salah satu warga mereka Rusia," sebut Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden kepada CNN 'State of the Union' seperti mengutip The Moscow Times, Senin 21 Juni.
Sebelumnya, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada Direktur Badan Keamanan FSB Rusia, setelah menemukan indikasi melakukan peracunan terhadap Alexei Navalny.
"Kami sedang mempersiapkan paket sanksi lain untuk diterapkan dalam kasus ini juga. Kami telah menunjukkan sepanjang jalan kami tidak akan menarik pukulan kami," tambah Sullivan.
Moskow menolak kemungkinan sanksi baru dan memperingatkan reaksi yang akan dilakukan oleh Rusia.
"Tindakan ilegal Amerika Serikat selalu diikuti oleh tanggapan yang sah dari kami," ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di Telegram.
"Aneh bahwa beberapa orang di Washington suka berputar-putar dan dihadapkan pada rintangan yang sama tanpa henti," tegasnya.
Pembicaraan tentang sanksi baru datang beberapa hari setelah Presiden Joe Biden dan Presiden Vladimir Putin bertemu di Jenewa, Swiss Rabu 16 Juni pekan lalu. Pertemuan puncak pertama kali bagi keduanya, dalam usaha meredakan ketegangan antara Washington dengan Kremlin.
Baca juga:
- Usai Pertemuan Biden - Putin, Pengamat: Jadi Titik Balik dan Membangun Agenda Bilateral
- Awas, Rusia Bakal Gelar Tiga Kali Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua Satan 2
- Ukraina Ingin Gabung NATO, Rusia Keluarkan Peringatan Keras
- Rusia Kembangkan Pelontar Granat Baru, Akurat Hantam Tank dari Jarak 1.000 Meter
Sehari setelah KTT, Kremlin menyebut siap membangun dialog masa depan dengan Washington. Sementara, Presiden Putin menyebut pertemuannya dengan Presiden Biden cukup bersahabat dan mampu saling memahami masalah-masalah utama.
"Kami siap untuk melanjutkan dialog ini pada tingkat yang sama seperti pihak Amerika," sebut Presiden Putin dalam sambutan yang disiarkan televisi.