51 Pegawai KPK Dianggap Tak Bisa Lagi Dibina, Direktur KPK Heran: Koruptor Saja Jadi Penyuluh

JAKARTA - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono angkat bicara soal pernyataan pimpinan KPK dan BKN yang menyatakan 51 dari 75 pegawai KPK yang tak lolos Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) tak bisa lagi dibina dan akan dipecat. 

Dia heran dengan pernyataan tersebut dan menyinggung pernyataan ini mengalahkan urusan Tuhan.

"Menurut saya yang disampaikan Kepala BKN bahwa orang tak bisa dibina itu sudah mengalahkan urusan Tuhan," kata Giri kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat, 4 Juni.

Dia kemudian menyinggung, banyak lembaga yang telah berhasil membimbing mereka yang dianggap melakukan tindak pidana. Bahkan, Ketua KPK Firli Bahuri juga pernah menjadikan napi koruptor akan menjadi penyuluh antikorupsi. 

"Lembaga lain lebih maju seperti BNPT Densus bisa mendidik teroris, BNN bisa mendidik pengguna narkoba, bahkan ketua KPK di Sukamiskin mengatakan orang yang dihukum jelas-jelas koruptor sebagai orang yang akan menjadi penyuluh ke depan," ungkap Giri.

"Mengapa justru kami-kami yang sudah membangun KPK dari awal harus menyingkir," imbuhnya.

Karena itu menurut Giri, pernyataan 51 pegawai KPK dianggap tak bisa lagi dibina karena mendapat ponten merah dari asesor saat TWK berlangsung, dia dan 74 pegawai lainnya lebih buruk daripada para pelaku tindak kejahatan. 

"Jadi (ini, red) kami perjuangkan dan kami lawan sekeras-kerasnya, sehormat-hormatnya, dan sebaik-baiknya," tegasnya.

Sebelumnya, KPK telah melaksanakan rapat koordinasi untuk membahas nasib 75 pegawai yang gagal Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan dinonaktifkan. Hasilnya, 51 orang pegawai KPK dipastikan akan dipecat dari pekerjaannya.

"Dari hasil pemetaan asesor dan kita sepakati bersama (dalam rapat, red) bahwa ada dimungkinkan 24 pegawai untuk dilakukan pembinaan sedangkan 51 pegawai dari asesor warnanya sudah merah dan tidak mungkin dilakukan pembinaan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers yang digelar di Kantor BKN, Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur, Selasa, 25 Mei.

Selanjutnya, terhadap 24 pegawai yang masih bisa diangkat menjadi pegawai akan dilakukan pendidikan bela negara dan wawasan kebangsaan. 

Hanya saja, waktu dan tempatnya masih akan dibicarakan di kemudian hari. "Setelah selesai jika yang bersangkutan tidak lolos ya tidak akan diangkat," jelas Alex.