Antisipasi Serangan, Ukraina Kirim Tank dan Artileri ke Perbatasan Krimea
JAKARTA - Militer Ukraina mengumumkan pihaknya mengerahkan tank dan artileri ke dekat perbatasan Krimea yang dicaplok Rusia, Rabu 14 April.
Pengerahan tank dan artileri ini dilakukan sehari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden, menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas peningkatan pasukan Rusia di dekat timur Ukraina dan di Krimea.
Militer Ukraina mengatakan, pengerahan tank dan artileri tersebut merupakan bagian dari latihan, untuk memukul mundur pasukan tank dan infanteri yang mencoba menerobos pertahanannya.
Dalam video yang keluarkan militer Ukraina, terlihat tank melakukan manuver dalam formasi, serta personil tentara berlatih menembakkan artileri.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada Hari Selasa, pembangunan militer Moskow di dekat Ukraina adalah bagian dari latihan besar-besaran, yang dimaksudkan untuk menguji kesiapan tempur dan menanggapi apa yang disebutnya tindakan militer yang mengancam oleh NATO.
Shoigu mengatakan, latihan yang rencananya digelar selama tiga minggu, akan selesai dalam dua minggu ke depan. Shoigu mengatakan, NATO telah mengerahkan 40.000 tentara dan 15.000 peralatan militer di dekat perbatasan Rusia, terutama di Laut Hitam dan wilayah Baltik. Ini dibantah oleh NATO.
Baca juga:
- Amerika Serikat Kirim Kapal Perang ke Laut Hitam, Rusia Keluarkan Ancaman: Lebih Baik Menjauh
- Kritik Sikap Rusia dan China Soal Kudeta Militer, Uni Eropa Siap Tambah Investasi di Myanmar
- Perbatasan Rusia-Ukraina Memanas: Amerika Siap Kirim Kapal Perang ke Laut Hitam, Bomber Supersonik Merapat
- Rusia Bangun Kekuatan Militer di Kutub Utara, Kremlin: Mutlak untuk Presiden Vladimir Putin
Untuk diketahui, Rusia merebut Krimea dari Ukraina pada tahun 2014. Sementara, pertempuran meningkat dalam beberapa pekan terakhir di timur Ukraina, tempat pasukan pemerintah memerangi separatis yang didukung Rusia dalam konflik tujuh tahun yang menurut Kyiv telah menewaskan 14.000 orang.