JAKARTA - Pasukan Rusia bertempur melawan pasukan Ukraina untuk hari ketiga, setelah Ukraina menerobos perbatasan Rusia di wilayah Kursk.
Dilaporkan sekitar 1.000 tentara Ukraina menyerbu perbatasan Rusia pada 6 Agustus dini hari dengan tank dan kendaraan lapis baja, dikepung di udara oleh drone dan hantaman artileri.
Pasukan Ukraina menyapu ladang dan hutan perbatasan ke arah utara kota perbatasan Sudzha, titik trans-pengiriman operasional terakhir gas alam Rusia ke Eropa melalui Ukraina.
Dilansir Reuters, Kamis, 8 Agustus, Presiden Vladimir Putin menyebut serangan itu sebagai “provokasi besar”. Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat- pendukung terbesar Ukraina - tidak mengetahui sebelumnya mengenai serangan tersebut dan akan meminta rincian lebih lanjut dari Kyiv.
Jenderal paling senior dan kepala staf umum Rusia, Valery Gerasimov, mengatakan kepada Putin pada Rabu, 7 Agustus, serangan Ukraina telah diatasi di daerah perbatasan.
Namun beberapa blogger militer pro-Rusia mengatakan pertempuran berlanjut hingga Kamis dan warga sipil dievakuasi.
BACA JUGA:
Tentara Ukraina tetap tak berkomentar atas serangan Kursk. Beberapa blogger Rusia mengkritik keadaan pertahanan perbatasan di wilayah Kursk, dengan mengatakan terlalu mudah bagi pasukan Ukraina untuk menerobos wilayah tersebut.