Menhan Israel Katz Tegaskan Tidak Ada Toleransi untuk Setiap Pelanggaran Gencatan Senjata
JAKARTA - Menteri Pertahanan Israel Katz menegaskan kepada Utusan Khusus PBB untuk Lebanon Jeanine Hennis-Plasschaert, Israel akan menanggapi setiap ancaman dari Lebanon, bahkan setelah gencatan senjata.
Itu dikatakan Menhan Katz saat menerima Hennis-Plasschaert di Tel Aviv pada Hari Selasa.
"Kami akan bertindak terhadap ancaman apa pun, kapan pun dan di mana pun," kata Menhan Katz, menurut kantornya, dikutip dari The Times of Israel 26 November.
"Setiap rumah di Lebanon selatan yang dibangun kembali dan menjadi basis teroris akan dihancurkan, setiap pengerahan dan pembentukan kembali teroris akan diserang, setiap upaya penyelundupan senjata akan digagalkan, dan setiap ancaman terhadap pasukan kami atau warga negara Israel akan segera dihancurkan," ujarnya, beberapa jam sebelum kabinet keamanan diperkirakan akan menyetujui gencatan senjata setelah hampir 14 bulan pertempuran antara Hizbullah dan Israel.
Ia juga menuntut "penegakan hukum yang efektif" dari UNIFIL, organisasi penjaga perdamaian internasional di Lebanon. Menurut pembacaan Israel, Menhan Katz menekankan pelaksanaan gencatan senjata harus mencakup penegakan dan pengawasan yang efektif, termasuk mencegah penyelundupan senjata dan produksi senjata dalam negeri oleh Hizbullah.
Baca juga:
- Kepala FSB Rusia: Joe Biden Dapat Meningkatkan Ketegangan, Pilpres AS Tidak Mengubah Kebijakan Secara Radikal
- Korut Putus Jaringan Listrik yang Dipasang Korsel di Kawasan Industri Gabungan Kaesong
- PBB Sebut Taliban Lakukan Ratusan Kali Penahanan Terhadap Wartawan Sejak Berkuasa
- Palestina Sambut Baik Resolusi UNESCO yang Mendukung Kelanjutan Operasional UNRWA
Katz menekankan, Israel akan menunjukkan "tidak ada toleransi" terhadap pelanggaran gencatan senjata.
"Jika Anda tidak melakukannya, kami akan melakukannya," katanya.
"Dan dengan kekuatan besar," tandas Menhan Katz.