Bagikan:

JAKARTA  - Tim Israel mengadakan pertemuan untuk membahas proposal gencatan senjata AS dengan Lebanon pada Kamis, 26 September dan akan melanjutkan diskusi di hari-hari mendatang.

“Tim kami bertemu (Kamis, 26 September) untuk membahas inisiatif AS dan bagaimana kami dapat mencapai tujuan bersama untuk memulangkan orang dengan selamat ke rumah mereka. Kami akan melanjutkan diskusi tersebut dalam beberapa hari mendatang,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilansir Reuters, Jumat, 27 September.

Pernyataan tersebut muncul setelah Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan pada Kamis, tidak akan ada gencatan senjata di wilayah utara, di mana jet Israel telah melakukan pemboman besar-besaran terhadap gerakan Hizbullah yang didukung Iran dalam beberapa dekade.

Pada Kamis, setelah Netanyahu berangkat ke New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB, kantornya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan perdana menteri telah memerintahkan pasukan Israel untuk terus berperang dengan kekuatan penuh di Lebanon.

Pernyataan terbaru Netanyahu tidak mengacu pada komentar Katz dan politikus Israel lainnya, yang juga menolak gencatan senjata.

Netanyahu hanya mengatakan ada banyak kesalahan pelaporan seputar inisiatif gencatan senjata yang dipimpin AS.

“Israel mempunyai tujuan yang sama dengan inisiatif yang dipimpin AS untuk memungkinkan orang-orang di sepanjang perbatasan utara kami kembali dengan selamat ke rumah mereka,” sambung pernyataan itu.

“Israel menghargai upaya AS dalam hal ini karena peran AS sangat diperlukan dalam memajukan stabilitas dan keamanan di kawasan,” katanya.