JAKARTA - Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy setelah mengkritiknya dalam kampanye AS dan menyatakan keraguan tentang kemampuan Ukraina untuk memenangkan perangnya dengan Rusia.
Trump, kandidat Partai Republik dalam pemilihan presiden 5 November, membuat pengumuman tersebut pada Kamis, 26 Setember, hanya beberapa jam setelah Presiden Partai Demokrat Joe Biden mengumumkan bantuan militer baru senilai lebih dari 8 miliar dollar AS untuk sekutu AS tersebut.
Zelenskiy telah lama mengupayakan pertemuan dengan Trump. Kedua pria tersebut berbicara melalui telepon pada Juli 2024 tetapi belum pernah bertemu langsung sejak masa jabatan Trump sebagai presiden berakhir pada tahun 2021.
Selama konferensi pers pada Kamis, Trump mengulangi klaimnya, dirinya dapat dengan cepat menegosiasikan kesepakatan antara Rusia dan Ukraina jika ia mengalahkan wakil presiden Biden, Kamala Harris, kandidat dari Partai Demokrat dalam perebutan Gedung Putih.
“Presiden Zelenskiy telah meminta untuk bertemu dengan saya, dan saya akan bertemu dengannya besok (Jumat) pagi sekitar pukul 09.45 di Trump Tower” di New York, kata Trump dilansir Reuters, Jumat, 27 September.
BACA JUGA:
Ketika ditanya wartawan apakah Ukraina mungkin harus menyerahkan salah satu wilayahnya untuk mencapai kesepakatan damai dengan Moskow, Trump tidak mengesampingkan hal tersebut.
“Kita lihat saja apa yang terjadi,” katanya.
Sesaat sebelum komentar Trump, Harris menjanjikan dukungan untuk Ukraina dan mengatakan mereka yang ingin Ukraina menukar wilayahnya untuk perdamaian dengan Rusia mendukung usulan “penyerahan diri.”