Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump berkomunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Trump berjanji mengakhiri perang Kyiv dengan Rusia melalui negosiasi.

Zelenskiy juga melaporkan percakapannya dengan Trump dan menyatakan terima kasih atas bantuan militer AS. Namun dia tidak menyebutkan dalam postingan di platform media sosial X tentang upaya mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 28 bulan tersebut.

Dilansir Reuters, Sabtu, 20 Juli, Trump mengatakan dirinya akan mengakhiri perang di Ukraina bahkan sebelum dia menjabat pada Januari 2025 jika dia memenangkan pemilu pada tanggal 5 November 2024.

Trump juga mengatakan jika dia menjabat ketika Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, perang tidak akan pernah terjadi.

Dalam postingan lewat Truth Social, Trump mengatakan sebagai presiden dia "akan membawa perdamaian ke dunia dan mengakhiri perang yang telah memakan banyak korban jiwa."

“Kedua belah pihak akan bisa bersatu dan menegosiasikan kesepakatan yang mengakhiri kekerasan dan membuka jalan menuju kemakmuran,” tutur Trump.

Meskipun Trump hanya mengajukan sedikit usulan kebijakan yang nyata, dia mengatakan kepada Reuters dalam wawancara tahun lalu, Ukraina mungkin harus menyerahkan sebagian wilayahnya untuk mencapai perjanjian damai.

Dalam postingannya, Zelenskiy mengatakan dirinya mengucapkan selamat kepada Trump karena telah menjadi calon dari Partai Republik dan mengutuk upaya pembunuhan terhadapnya pekan lalu.

“Saya mendoakan dia mendapat kekuatan dan keselamatan mutlak di masa depan,” kata Zelenskiy.

“Saya mencatat dukungan bipartisan dan bikameral Amerika yang penting untuk melindungi kebebasan dan kemerdekaan bangsa kita,” sambung dia.

Ukraina, ditegaskan Zelenskiy akan selalu berterima kasih kepada Amerika Serikat atas bantuannya dalam memperkuat kemampuan melawan teror Rusia.

Zelenskiy menolak negosiasi apa pun dengan Rusia untuk mengakhiri konflik selama pasukan Rusia tetap berada di Ukraina.