Ahok Larang Kopaja Zombie Masuk Jalur Busway dalam Memori Hari Ini, 22 November 2013
JAKARTA – Memori hari ini, tujuh tahun yang lalu, 22 November 2013, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melarang angkutan umum bus Kopaja zombie (tua) masuk jalur busway. Upaya pelarangan itu dilakukan karena bus Kopaja zombie bisa mogok dan mengganggu bus TransJakarta.
Sebelumnya, bus Kopaja sempat Berjaya sedari era 1970-an. Transportasi umum itu jadi andalan warga Jakarta berpergian. Belakangan alternatif berpergian warga Jakarta kian banyak. Kopaja perlahan-lahan mulai ditinggalkan.
Bus Metromini dan Kopaja pernah jadi primadona transportasi warga Jakarta sedari era 1970-an. Transportasi umum itu hadir melayani warga Jakarta dengan rute-rute tertentu sesuai dengan nomor bus. Tiada hari tanpa kehadiran mereka di jalanan Jakarta.
Saban hari penumpangnya membludak. Kadang kala penumpang sampai tak mendapat kursi. Mereka jadi berdiri sambil berpegangan. Awalnya tiada masalah dengan Metromini dan Kopaja. Namun, seiring waktu masalah muncul satu demi satu ke permukaan.
Kedua jenis transportasi itu bak kejar setoran. Kenyamanan dan keselamatan penumpang jadi nomor sekian. Metromini dan Kopaja tak dapat diandalkan untuk mengejar waktu. Sopir bus sering ngetem. Mereka juga sering memotong rute dan ugal-ugalan. Belum lagi urusan bus-bus yang digunakan tiada peremajaan sama sekali, alias Kopaja zombie – menurut Ahok.
Alhasil, banyak orang mulai beralih ke transportasi yang lebih aman. Kondisi itu membuat Metromini dan Kopaja bak benalu dalam sistem transportasi umum di Jakarta. Wagub DKI Jakarta, Ahok pun coba mencarikan solusi.
Metromini dan Kopaja coba diintegrasikan dalam satu manajemen TransJakarta. Peremajaan bus akan dilakukan. Fasilitas dalam bus akan diperbaiki. Mereka pun nantinya akan dapat masuk jalur TransJakarta. Sedang bus Kopaja yang tak laik jalan akan ditertibkan.
"Penertiban ini akan kita laksanakan sambil menunggu dihibahkannya pool Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) secara resmi untuk dijadikan sebagai bengkel dan garasi bagi angkutan umum. Nanti, pada saat penertiban, kalau kita menemukan ada Metromini atau Kopaja yang tidak laik jalan dan tidak memiliki surat-surat jalan, maka busnya akan langsung kami kandangkan.”
"Metromini atau Kopaja yang berhasil kita tangkap, akan kita taruh di dalam pool sebagai tempat penyimpanan hasil razia. Kendaraan itu tidak akan kita kembalikan kalau si pemilik tidak dapat menunjukkan surat layak jalan, uji Kir dan lain-lainnya. Ini trik kita. Jadi, kalau si pemilik mau menarik angkutannya lagi, harus memperbaiki atau membeli bus yang baru, atau menunjukkan surat jalan dan surat uji Kir. Kalau si pemilik tidak bisa memenuhi syarat-syarat itu, maka kendaraan itu jadi milik kita," ujar Wagub Ahok sebagaimana dikutip laman ANTARA, 29 Juli 2013.
Ahok pun menegaskan bawah Kopaja mau tak mau dipaksa untuk masuk dalam satu manajemen dengan TransJakarta. Jika tidak supir bus kopaja zombie tak memiliki keistimewaan. Ahok dengan tegas melarang bus kopaja zombie masuk jalur busway pada 22 November 2013.
Ahok menganggap bus Kopaja zombie sudah tak laik jalan. Jika Kopaja itu dipaksa masuk jalur busway, justru akan mengganggu bus TransJakarta. Gangguan itu berubah Kopaja zombie sering mogok di jalanan. Barang siapa supir kopaja zombie yang ketahuan masuk akan dihukum.
Baca juga:
- Robert Mugabe Mengundurkan Diri dari Jabatan Presiden Zimbabwe dalam Memori Hari Ini, 21 November 2017
- Mensos Khofifah Indar Parawansa Optimis Indonesia Bebas Anak Jalanan Tercapai dalam Memori Hari Ini, 20 November 2017
- Menkes Terawan Usulkan Terapi Kerokan jadi Andalan Wisata Medis dalam Memori Hari Ini, 19 November 2019
- Ilija Spasojevic Memulai Debutnya di Timnas Indonesia dalam Memori Hari Ini, 18 November 2017
"Kita mau masukin Kopami Kopaja, itu kan zombie-zombie, kalau rusak di tengah, gimana keluarinnya? Tapi kalau dia sudah ganti baru, pintunya dinaikin, bisa turun naikkan penumpang di halte busway kita kasih. Malah penumpang anda turun ke halte, naiknya gratis lho, untung anda kan," kata Ahok sebagaimana dikutip laman ANTARA, 22 November 2013.