Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, lima tahun yang lalu, 19 November 2019, Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto mengungkap terapi pengobatan kerokan bisa jadi potensi wisata medis Indonesia. Kerokan dianggap punya ciri khas dan unik. Dua hal yang membuat wisatawan asing penasaran.

Sebelumnya, kehadiran Terawan sebagai dokter elite sempat munculkan kontroversi. Ia pernah berkonflik dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Lembaga itu menganggap Terawan telah melalukan pelanggaran kode etik.

Dunia medis Indonesia sempat heboh dengan metode cuci otak ala Terawan. Dokter RSPAD Gatot Soebroto itu dianggap menemukan metode cuci otak baru. Metode terawan itu diyakini untuk melancarkan peredaran darah.

Terobosan itu membuat Terawan menjelma jadi dokter elite. Pasien-pasiennya yang notabene mengalami stroke bejibun. Bahkan, beberapa di antaranya tokoh nasional, dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Moeldoko, hingga Aburizal Bakrie.

Testimoni pengobatan Terawan mendapatkan komentar positif. Masalah muncul. Pengobatan cuci otak ala terawan dianggap belum teruji secara ilmiah. Alat yang digunakan Tarawan disangkakan hanya alat diagnosis, bukan untuk mengobati.

Terawan Agus Putranto yang pernah menjabat sebagai Menkes era 2019-2020. (ANTARA)

Terawan pun sempat didianggap melanggar kode etik. Ia mendapat sanksi pemecatan sementara pada 2018. Kondisi itu membuat gelora dukungan kepada Terawan meninggi. Pasien-pasiennya yang notabene elite politik buka suara.

Mereka menganggap Terawan justru telah melakukan terobosan di dunia medis. Sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh pengobatan kekinian. Pucuk dicinta ulam tiba. Popularitas Terawan sampai ke telingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden Jokowi lalu mengangkatnya sebagai Menkes. Jokowi menganggap dunia kesehatan Indonesia butuh sosok seperti Terawan.

"Saya lihat dokter Terawan dalam mengelola RSPAD memiliki kemampuan itu. Beliau juga ketua dokter militer dunia. Artinya pengalaman track record tidak diragukan. Itu (langkah preventif) yang dititikberatkan. Artinya berkaitan dengan pola hidup sehat, pola makan sehat, bukan titik berat pada mengurusi yang sakit. Jadi membuat rakyat kita sehat," ujar Jokowi sebagaimana dikutip laman kompas.com, 24 Oktober 2019.

Terawan pun mencoba melakukan gebrakan. Ia ingin memajukan dunia kesehatan Indonesia. Ia berpandangan Indonesia dapat berkembang seperti Singapura atau Malaysia dalam urusan wisata medis.

Terawan pun menjagokan terapi kesehatan kerokan sebagai wisata medis andalan Indonesia pada 19 November 2019. Ia menganggap kerokan punya ciri khas dan unik. Cara penerapan kerokan punya potensi untuk mendapatkan pemasukan yang banyak.

Keunikan itu dianggap Terawan karena tak banyak negara di dunia yang menggunakan terapi kerokan. Ia yakin turis asing akan menggemari kerokan. Baru nantinya setelah kerokan, para turis asing diberikan pula jamu khas Indonesia supaya badannya segar.

“Kalau yang lain menjual apa seperti terapi bekam dan kita jual kerokan. Jangan menyepelekan kerokan, kalau 100 kamar dengan timnya hanya 20 sampai 25 menit, begitu keluar minum jamu, sudah berapa kan (keuntungannya), tambah pijat lagi,” kata Terawan sebagaimana dikutip laman, tribunnews.com, 19 November 2019.