Ranking Konglomerat Chairul Tanjung Melesat Empat Peringkat ke Posisi 5 di Daftar Orang Terkaya Indonesia
JAKARTA - Bagi pelaku ekonomi, siapa yang tidak mengenal Chairul Tanjung. Konglomerat pemilik CT Corp itu merupakan salah satu pengusaha senior yang cukup disegani di dalam negeri.
Terbaru, pemilik CT Corp itu diketahui berhasil memperbaiki posisinya sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes bertajuk Forbes World's Billionaires List The Richest in 2021 dengan lompat empat peringkat menjadi urutan kelima.
Dalam laporannya, media bisnis dan finansial terkemuka dunia itu menyebut bahwa total kekayaan CT, panggilan akrab Chairul Tanjung, bernilai total tidak kurang dari 4,8 miliar dolar AS atau setara Rp6,9 triliun.
Tak pelak, banyak publik bertanya apa yang dilakukan oleh “Si Anak Singkong” sehingga bisa menimbun kekayaan lebih banyak dibandingkan dengan pengusaha lain dalam situasi pandemi seperti ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VOI, jiwa entrepreneur CT mulai terasah ketika masih berstatus mahasiswa di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada medio 1980-an. Kala itu, Dia sempat mencicipi berjualan buku pelajaran, kaos, dan fotokopi di kampus.
Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen, Jakarta Pusat, namun bangkrut.
Selepas kuliah, dia mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya. Bermodal awal Rp150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk di ekspor.
Keberuntungan berpihak, perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160.000 pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha, membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ketiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang merupakan cikal-bakal Bank Mega.
Baca juga:
- Bank Indonesia Buka Suara Soal Suku Bunga 0 Persen: Sesuai dengan Prinsip Syariah
- LPEM UI: Herd Immunity Masih Jauh, Masyarakat Pilih Menabung dan Tahan Belanja
- Bisnis Fintech Makin Seksi, Bank Hana Kucurkan Pinjaman Rp100 Miliar kepada Kredit Pintar
- Perusahaan Kelapa Sawit Milik Konglomerat TP Rachmat Berencana IPO, Duit Rp88 Miliarnya Buat Bangun Pabrik
Di bawah Para Group, CT memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial, antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance.
Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo. Di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Lalu, di bidang investasi, pada awal 2010 Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp membeli sebagian besar saham Carrefour Indonesia, yakni sejumlah 40 persen.
Pada 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding, yakni Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.
Selain menekuni profesi sebagai pengusaha, Chairul Tanjung juga sempat merasakan kursi birokrasi setelah diangkat oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menko Perekonomian pada 2014 silam.