Apakah Kondom Efektif Mencegah Penyakit Menular Seksual? Ini Persentase Tingkat Perlindungannya
YOGYAKARTA - Seperti yang diketahui, kondom menjadi alat penting dalam pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan juga melindungi dari penyakit menular seksual (PMS). Namun, apakah kondom efektif mencegah penyakit menular seksual?
Apakah Kondom Efektif Mencegah Penyakit Menular Seksual?
Dilansir dari Verywell Health, penggunaan kondom dalam pencegahan penyakit menular seksual mempunyai efektivitas hingga 98 persen. Namun, dalam kehidupan nyata, efektivitas kondom dalam mencegah penyakit menular seksual hanya sebesar 87 persen.
Bahkan, efektivitas ini berbeda untuk berbagai jenis penyakit menular seksual. Dalam studi yang diterbitkan tahun 2004 di jurnal Public Health Reviews, ditemukan bahwa penggunaan kondom yang konsisten dan tepat dapat mengurangi risiko penularan berbagai penyakit menular seksual.
Walaupun demikian, tingkat perlindungannya bervariasi tergantung jenis PMS, misalnya:
- Gonore lebih dari 90 persen perlindungan pada pria, tapi hanya 62 persen perlindungan pada wanita
- HIV lebih dari 90 persen perlindungan
- Hepatitis B lebih dari 90 persen perlindungan
- Sifilis sekitar 50 sampai 90 persen perlindungan
- HSV-2 sekitar 10-50 persen perlindungan.
- Klamidia sekitar 50 sampai 90 persen perlindungan pada pria, hanya 26 persen perlindungan pada wanita
Penyakit menular seksual yang tidak dapat dicegah dengan kondom
Selain jenis PMS di atas, masih ada beberapa penyakit yang risiko penularannya tidak dapat dikurangi dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Antara lain sebagai berikut:
Human Papillomavirus (HPV)
HPV merupakan salah satu penyakit menular seksual yang paling umum. Nyatanya, penggunaan kondom tidak dapat memberikan perlindungan yang signifikan dalam penularan HPV. Hal ini dikarenakan HPV menular melalui kontak kulit ke kulit.
Bahkan, dikutip dari Affinity Health, HPV adalah infeksi paling sering menular melalui kontak kulit. Beberapa jenis HPV bisa ditularkan melalui kontak kulit di area genital yang tidak tertutup oleh kondom.
Kabar buruknya, virus ini berisiko menimbulkan beberapa penyakit seperti kutil kelamin hingga kanker serviks.
Herpes Simplex Virus (HSV)
Kondom dapat memberikan perlindungan sekitar 10-50 persen terhadap HSV. Namun, virus ini tidak bisa dicegah sepenuhnya dengan kondom sebab dapat menular melalui kontak dengan kulit yang terinfeksi, bahkan jika lesi tidak terlihat.
Virus ini bisa menular melalui kontak pada area genital, anus, atau mulut.
Baca juga:
Klamidia dan gonore
Kondom bisa memberikan perlindungan lebih dari 90 persen terhadap klamidia dan gonore jika difungsikan dengan benar dan konsisten.
Namun, jika terdapat infeksi di area lain seperti tenggorokan, risiko penularan masih tetap ada walaupun memanfaatkan kondom.
Selain itu, jika kondom tidak digunakan dengan benar, rusak, atau terlepas selama berhubungan seks, risiko penularan PMS akan semakin tinggi.
Sifilis
Infeksi bakteri ini bisa menimbulkan berbagai gejala, mulai dari luka pada alat kelamin sampai masalah neurologis yang serius. Sifilis bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan luka sifilis. Luka ini kerap kali muncul pada area kelamin, dubur, atau mulut.
Kondom memberikan perlindungan sekitar 50-71 persen terhadap sifilis jika dimanfaatkan dengan tepat. Namun, luka sifilis dapat muncul pada area yang tidak tertutupi oleh kondom, sehingga masih terdapat risiko penularan.
Demikianlah ulasan tentang efektivitas kondom dalam pencegahan penyakit menular seksual. Dalam pencegahan yang lebih efektif dan aman, sebaiknya tetap jalani pola hidup sehat yang sesuai dengan anjuran dokter, khususnya dalam aktivitas seksual. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.