Bagikan:

YOGYAKARTA - Program KB banyak dijalani oleh pasangan suami istri untuk mencegah kehamilan. KB implan atau KB susuk adalah salah satu jenis KB yang mulai banyak dipilih oleh keluarga di Indonesia. Namun di samping itu, ada efek samping KB implan yang perlu Anda tahu. 

KB implan banyak dipilih karena harganya terbilang murah dan efektif mencegah kehamilan. Selain itu, alasan banyak orang memilih jenis KB ini karena mudah untuk dilepaskan nantinya. Namun sebagian orang belum tahu apa itu KB implan, lantaran di masyarakat Indonesia lebih mengenal KB pil dan KB spiral. 

Apa Itu KB Implan

KB implan atau juga dikenal KB susuk adalah jenis kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi jenis ini mengandung hormon progesteron. KB implan digunakan sebagai alat kontrasepsi jangka panjang yang dapat digunakan oleh kaum wanita. Kontrasepsi ini bisa mencegah kehamilan selama 3 tahun sejak dipasang.

KB implan berbentuk menyerupai tabung plastik kecil dan fleksibel yang didalamnya berisi hormon untuk mencegah kehamilan. Penggunaan KB implan dilakukan dengan cara dipasang di bawah jaringan kulit lengan atas. 

Cara Kerja KB Implan 

KB implan bekerja dengan cara melepaskan hormon progesteron ke aliran darah. Hormon tersebut berperan untuk mencegah kehamilan. Hormon ini berfungsi untuk membuat sperma sulit membuahi sel telur. 

Cara kerja hormon ini, yakni dengan mencegah pelepasan sel telur, menipiskan lapisan rahim, dan menebalkan lendir di leher rahim. Apabila terpasang dengan benar, KB implan akan berfungsi secara optimal dapat mencegah kehamilan selama kurang lebih 3 tahun. Efektivitas kontrasepsi ini mencapai 99% dalam kasus tertentu dan dengan tingkat kegagalan 0,3 persen per 100 tahun.

Efek Samping KB Implan 

Meski menjadi solusi untuk mencegah kehamilan, namun ada sejumlah efek samping dari KB implan. Berikut beberapa efek samping KB implan yang bisa dialami oleh para ibu. 

  • Gangguan Haid

Salah satu efek samping yang bisa dialami oleh ibu yang memasang KB implan adalah gangguan haid. Efek yang mungkin terjadi adalah pola haid menjadi tidak teratur atau bahak tidak haid sama sekali. 

Selain itu, wanita pemakai KB implan juga bisa mengalami darah haid bertambah banyak atau lebih sedikit. Efek lain yang mungkin dialami adalah keluar bercak darah saat sedang tidak haid. Efek samping lainnya yang mengikuti, yakni seperti mual.

  • Kulit Bengkak

Beberapa orang yang melakukan pemasangan KB implan merasakan adanya perubahan pada kulitnya. Efek samping yang mungkin terjadi adalah timbulnya rasa nyeri pada kulit di sekitar area implan. Bahkan kulit bisa bengkak dalam beberapa hari. 

  • Risiko Penyakit Kronis

Pemasangan KB implan tidak disarankan bagi wanita menderita beberapa penyakit. Jadi sebelum menerapkan KB ini, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter dan menyampaikan riwayat penyakit yang diderita. 

Berikut sejumlah penyakit yang dimaksud:

  • Diabetes
  • Osteoporosis
  • Gangguan hati
  • Pendarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya
  • Kecenderungan migrain
  • Pernah menderita kanker payudara dalam lima tahun terakhir
  • Memiliki riwayat pengumpulan darah yang serius
  • Tidak Melindungi dari Penyakit

Sama seperti jenis kontrasepsi hormonal lainnya, KB implan tidak dapat mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS). Jadi Anda tetap perlu memakai kontrasepsi tambahan saat melakukan hubungan seksual. Anda bisa memakai kondom untuk menghindari risiko tertular penyakit seksual. 

Demikianlah ulasan mengenai efek samping KB implan yang mungkin dialami oleh wanita. KB implan memang banyak dipilih karena lebih efektif dan harganya terbilang ekonomis. Namun sebelum menerapkan KB implan, Anda perlu memperhatikan sejumlah efek sampingnya. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.