Dilengkapi Fasilitas Canggih, Kia Resmi Buka Pusat Pelatihan Global di Malaysia
JAKARTA - Kia resmikan Pusat Pelatihan 'Kia Asia Pasifik' di Malaysia yang menjadi kelima di global setelah Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
Berlokasi di Glenmarie, Shah Alam, pusat pelatihan ini siap untuk menjadi yang terdepan dalam mengembangkan budaya inovasi dan pelayanan, sebagai panutan untuk seluruh wilayah di Asia Pasifik.
Selain itu, pusat pelatihan ini juga untuk memberikan pembekalan kepada staf operasional, penjualan, purna jual bagi beragam anak perusahaan dan distributor Automotive Training Excellence.
Presiden dan CEO Kia Asia Pasifik Kevin Ahn, mengatakan pembukaan pusat pelatihan ini sejalan dengan filosofi perusahaan dalam mengembangkan budaya dan mengutamakan pelanggan, dan fokus pada karyawan.
"Pusat pelatihan ini merupakan wujud nyata komitmen kami untuk melakukan peningkatan yang berkelanjutan. Hal ini guna memastikan bahwa kami dapat memberikan layanan berkualitas tinggi yang melebihi ekspektasi pelanggan," katanya, dalam keterangan resminya, Sabtu, 14 September.
Baca juga:
Dia mengatakan, pemilihan Malaysia untuk menjadi destinasi selanjutnya berkat lokasinya yang strategis, sehingga memungkinkan perusahaan memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang.
"Sekaligus untuk menjaga tim kami tetap berada di garis terdepan dalam hal kemajuan teknologi. Talenta yang beragam dan kemampuan bahasa yang kuat di Malaysia semakin menegaskan bahwa negara ini merupakan pilihan ideal untuk pusat pelatihan kami," ucap dia.
Terdapat berbagai fasilitas canggih pada pusat pelatihan tersebut mencangkup ruang kelas berteknologi tinggi untuk pengajaran teori, bengkel lengkap untuk sesi praktik, pusat sumber daya terkomputerisasi untuk informasi kendaraan Kia, simulator perbaikan virtual, dan peralatan khusus seperti peralatan diagnostik Kia.
Model unggulan Kia terbaru termasuk EV6 dan EV9, serta model-model yang akan datang seperti EV5 dan EV3 juga tersedia untuk pelatihan langsung.
Kia menargetkan untuk melatih hingga 3.000 orang setiap tahunnya untuk mendukung 34 negara di kawasan Asia Pasifik, dan dalam satu waktu dapat menampung hingga 80 peserta pelatihan.