Eksklusif Ratu Sofya Meraih Sukses Melalui Film Horor

JAKARTA - Ratu Sofya menjelaskan terkait karakter yang ia mainkan dalam film horor terbarunya bersama sutradara Anggy Umbara, Kromoleo. Ratu menceritakan bahwa dalam film ini ia memainkan sosok Zia yang memiliki kepribadian yang sangat jauh berbeda dengan dirinya.

Bukan menjadi perkara mudah bagi Ratu untuk memainkan karakter Zia yang berbeda jauh dengan dirinya, bahkan ia harus sampai menangis karena kesulitan mendalami karakter Zia yang tomboy.

“Makanya sebenernya aku tuh sempet nangis tuh gara-gara susah masukin Zia ke aku tuh karena kalau cewek tomboy kan beda ya sama kita, jalannya agak ngangkang lah, terus aku kan kalau jalan gini banget kan, karena aku basicnya model tadinya, model catwalk, jadi aku ke bawah kalau jalan biasa juga kayak rada-rada lenggok gitu. Dan kalau cewek tomboy kan jalannya laki banget ya, dan suara aku tuh, dan suara aku tuh cempreng, si Zia ini gak boleh cempreng,” kata Ratu Sofya di kantor VOI, Tanah Abang, Jakarta Pusat,

Karena merasa kesulitan untuk masuk ke dalam karakter Zia, Ratu bercerita kalau ia harus beberapa kali mengulang pengambilan gambar karena tak sengaja ia mengeluarkan sosok Ratu di dalamnya.

Ratu Sofya (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

“Ada, ada, yang tiba-tiba suaraku cempreng, yang tiba-tiba jalan aku-aku, aku Ratu Sofya bukan Zia, suara aku Ratu Sofia bukan Zia yang tiba-tiba aku jadi cewek centil bukan cewek tough, soalnya terkadang itu tuh diluar, apa ya, bukan diluar ya, lebih ke terkadang itu muncul aja gitu, apalagi kalau misalnya aku lagi mode manja ya, karena aku orang jujur manja banget, mode manja itu tiba-tiba kebawa ke set, nah itu pasti kak, ‘Ratu, ganti-ganti, bukan-bukan kayak gitu’,” ceritanya.

“Itu aku pernah sampai ulang 10 kali, gara-gara jalannya doang, dan ekspresi aku nggak dapet, ya itu sampai nangis juga akhirnya di set, aku menyendiri, mojok di kamar, diem gini, nggak ada yang gangguin aku, aku diem aja gini, kok gue jelek banget ya hari ini, gue kenapa ya hari ini, padahal nggak kenapa-napa, cuman ya karena emang nggak masuk aja, kebanyakan bercanda sih sebenernya di lokasi gitu,” imbuhnya.

Untungnya permasalahan ini bisa diatasi oleh Ratu karena bantuan dari semua orang yang terlibat di film Kromoleo mulai dari sesama pemain, pelatih akting, hingga sutradaranya langsung hingga akhirnya ia bisa mengatasi kesulitannya ini.

Ratu Sofya (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

“Aku tanya tipsnya sih supaya bisa memasukan karakter dengan gampang ke diria aku yang sangat berbeda banget diri aku dan banyak latihan juga sama Om Tio, sama Bang Sani, Bang Sani cukup membantu juga buat aku, coach acting nya juga, ya sebenarnya itu semua karena support dari teman-teman juga yang mau membantu aku, membantu strugglenya aku gitu, udah sih kayak gitu, selebihnya alhamdulillah aku bisa atasi dengan baik,” bebernya.

Bukan hanya masalah mendalami tokoh, Ratu Sofya juga mengaku sempat terbebani saat dipercaya untuk menjadi Zia yang merupakan pemeran utama di dalam film ini. Ia sempat mengaku tidak sanggup untuk menjalankan peran ini.

“Iya, beban pasti ada, ya itu tadi aku bilang, aku sampai nangis, sampai aku tuh curhat sama, waktu itu aku punya pacar, aku curhat sama dia, aku curhat sama dia, aku bilang kayak, kayaknya aku nggak bisa deh, kayaknya aku, sampai aku nangis ke dia, aku nggak bisa deh kayaknya, soalnya dia nemuin aku reading waktu itu, aku bilang, ‘aku nggak bisa deh, kayaknya ini aku pengen udahan aja deh, aku nggak bisa memerankan ini, aku nggak masuk ini, aku nggak bisa, aku takut ngecewain Mas Anggy, aku takut mengecewakan pemain lain, karena aku nggak on point, apalagi di sini aku pemeran utama, aku tuh takut, filmnya tuh jelek gara-gara aku’,” tuturnya.

“Tapi alhamdulillah ada support juga dari dia, dia kayak ngasih, aku kayak, aku tau kamu kuat, aku tau kamu bisa, aku percaya banget kamu bisa, Ratu, karena yang lain kamu bisa, kenapa yang ini nggak bisa, gitu, akhirnya karena juga support dari temen-temen, dari dia, dari keluarga juga, Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar, karena beban yang tadinya ada pun perlahan-lahan mulai hilang, dan semuanya jadi enjoy buat aku,” tandasnya.

Film Horor Mengubah Hidup Ratu Sofya

Ratu Sofya (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Ratu Sofya tidak menutupi kenyataan bahwa ia lebih sering berakting di dalam film bergenre horor. Meski begitu, Ratu mengatakan kalau ia tidak masalah atau merasa bosan untuk kembali bermain di dalam film horor karena baginya film horor menjadi salah satu wadah baginya untuk meningkatkan kemampuan aktingnya.

“Pastinya, pastinya, apalagi dengan aku berkecimpung di dunia horor ini, di film ini, yang tadinya aku sinetron kan tadinya, terus tiba-tiba aku ke horor, ke film yang aku pun syutingnya sama senior-senior kayak Om Tio, Om Rosa, Om Totos, semuanya, Bang Sani, yang bener-bener kasih aku banyak pelajaran, mereka itu semua idola aku, mereka bener-bener inspirasi aku, aktingnya mereka itu aku pelajari banget, mulai dari reading, waktu kita lagi take pun aku perhatiin sekali untuk jadi bekal aku selanjutnya, karena mereka kan sudah sering ya, kalau bisa dibilang sudah explore banget, dan mereka itu adalah buku aku,” ujarnya.

“Aku melihat mereka adalah suatu pembelajaran buat aku, oh kalau akting kayak gini, kayak gini ya, kayak gitu, karena nggak cukup sampai disini saja untuk belajar akting, kita harus tetap menggali lebih dalam lagi, karena masih banyak banget yang harus di-explore, nah itu contohnya, alhamdulillahnya aku selalu dipertemukan dengan aktor-aktor senior yang selalu bisa mengajari aku, selalu bisa support aku, dan aku pun jadinya bisa belajar dari mereka,” tambah Ratu Sofya.

Ratu Sofya (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Bukan hanya sebagai wadah untuk mengembangkan aktingnya, film horor juga menjadi salah satu faktor yang bisa membuat Ratu Sofya bisa berada dititik karirnya saat ini. Apalagi ia bisa merasa perbedaan yang jauh saat berkecimpung di perfilman dan sinetron saat awal karir.

“Jadi waktu aku berkecimpung di movies, itu aku yang benar-benar kayak alhamdulillah akhirnya aku ada di titik ini, kayak gitu, karena yang aku dengar-dengar itu kayak susah sebenarnya ada di titik perfilman gitu kan, nggak semua orang akan ada di titik ini, nggak semua orang bisa sanggup kayak gitu kan, alhamdulillahnya aku juga bantuan dari mas Anggy, karena dia yang pertama kali ngajak aku main film horror juga, jadi aku tuh kayak berterima kasih banget sama mas Anggy, udah kasih aku kesempatan banyak sekali untuk main film horor, dan dapat peran yang bagus juga alhamdulillahnya, dan percaya juga sama aku,” bebernya.

“Dan dari film ini juga kan aku bisa dikenal sama banyak orang lagi, dikenal dengan orang-orang yang suka nonton film, karena nggak semua orang suka nonton sinetron, juga banyak yang suka nonton film,” sambungnya.

Ratu Sofya (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Di akhir penjelasannya, Ratu merasa bahwa genre horor mengajarkan banyak hal khususnya dalam melawan rasa takut yang masih dirasakan hingga saat ini. Di horor ia mengaku dituntut untuk bisa memanfaatkan properti yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

“Ada, pastinya ada, yaitu aku harus tetap lebih, aku harus tetap berani dan lebih berani daripada aku sekarang, karena film horror itu kita butuh keberanian banget ya, apalagi horror kalau udah dimasukin dengan action, itu butuh keberanian banget, butuh banyak belajar megang property juga,”katan Ratu Sofya.

“Karena property horror itu biasanya aneh-aneh ya, apalagi kalau property ada actionnya, yang mulai dari pistol lah, atau pisau lah gitu kan, itu sih banyak banget pembelajaran yang aku dapat, dan pastinya juga acting, di horror ini acting sangat-sangat berat ya sebenarnya, mulai dari takut, nangis, marah, semuanya campur aduk menjadi satu gitu kan, banyak banget pelajaran yang aku ambil setelah aku sering syuting film horor sih,” tutup Ratu Sofya.