Kampanye Perdana Kamala Harris Langsung Ngegas, Sentil Trump Bersalah di Kasus Pelecehan Seksual
JAKARTA - Capres pengganti Joe Biden yang diusung Partai Demokrat, Kamala Harris langsung menyerang rivalnya Donald Trump dalam kampanye perdana Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024 di Milwaukee, Wisconsin.
Harris pertama-tama menyinggung pasangan capres-cawapres Donald Trump-JD Vance soal isu larangan aborsi. Dia menegaskan program yang diangkat Partai Konserfatif lewat Heritage Foundation bakal dicoret jika dirinya menang Pilpres AS 2024.
“Kami akan menghentikan larangan aborsi ekstrem yang dilakukan Donald Trump karena kami percaya perempuan dapat mengambil keputusan mengenai tubuhnya sendiri dan tidak meminta pemerintah memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan,” kata Harris yang disambut dengan tepuk tangan meriah pendukung dan simpatisannya di Wisconsin, dikutip dari CNN, Rabu 24 Juli.
“Dan ketika Kongres mengesahkan undang-undang untuk memulihkan kebebasan reproduksi, sebagai presiden Amerika Serikat, saya akan menandatanganinya menjadi undang-undang,” tegasnya.
Harris yang memiliki rekam jejak sebagai jaksa wilayah San Francisco dan jaksa agung California kemudian dengan percaya diri mengaku telah mengadili sejumlah kasus kriminalitas, termasuk jenis kejahatan yang pernah dituduhkan kepada Trump.
Trump diketahui pernah divonis bersalah dihukum pengadilan atas kejahatan berat. Pengadilan New York memvonis Trump bersalah atas 34 tuduhan kriminalitas, termasuk kejahatan seksual pada Kamis 30 Mei 2024.
“Dalam kapasitas saya, saya menangani semua jenis pelaku: predator yang menganiaya perempuan, penipu yang menipu konsumen, penipu yang melanggar aturan demi keuntungan mereka sendiri,” katanya.
"Jadi, dengarkan saya ketika saya berkata, saya tahu tipe Donald Trump," sambung Harris.
Pernyataan itu kemudian disambut teriakan "penjarakan dia" dari para pendukung dan simpatisan Kamala Harris.
Baca juga:
Tim kampanye Harris memilih Wisconsin sebagai negara bagian utama medan pertempuran Pilpres AS 2024 saat kampenye perdana. Wisconsin juga menjadi tuan rumah Konvensi Nasional Partai Republik pekan lalu.
“Kunjungan Wakil Presiden Harris akan menyoroti pilihan yang dihadapi warga Wisconsin: antara Donald Trump, terpidana penjahat yang akan menyeret negara ini ke belakang, dan visinya yang lebih cerah untuk masa depan, di mana kebebasan kita dilindungi dan setiap warga Amerika mempunyai kesempatan yang adil,” bunyi tulisan dalam kampanye tersebut.