JAKARTA - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menantang mantan Presiden Donald Trump untuk beradu di panggung debat, saat berkampanye sebagai capres di Atlanta. Trump diminta tak cuma sekadar bicara 'di belaakang'.
“Dia tidak akan berdebat, tapi dia dan pasangannya sepertinya punya banyak pendapat tentang saya,” kata Harris dilansir CBS News, Rabu, 31 Juli.
"Donald, saya harap Anda mempertimbangkan kembali untuk bertemu dengan saya di panggung debat, karena seperti kata pepatah, jika anda ingin mengatakan sesuatu, katakan saja langsung di hadapan saya,” sambung Harris.
Debat antara Trump dan Biden direncanakan pada 10 September sebelum Biden mundur dari pencalonan.
Pada Senin, Trump mengatakan kepada Fox News, dirinya ingin berdebat tetapi dia juga bisa membuat alasan untuk tidak melakukan hal tersebut.
Kamala Harris menggambarkan dirinya sebagai pihak yang tidak diunggulkan dalam persaingan melawan Trump. Namun menurutnya momentum dalam persaingan ini sedang berubah.
“Dan ada tanda-tanda bahwa Donald Trump merasakannya,” katanya.
BACA JUGA:
Ini adalah kunjungan pertama Kamala Harris ke Georgia sejak Presiden Biden mengakhiri kampanye pemilihannya kembali. Kampanyenya berusaha untuk menjaga kondisi medan pertempuran tetap berjalan.
Kamala Harris, calon dari Partai Demokrat, mencatat pentingnya momen kenegaraan dalam pidatonya.
“Saya sangat jelas, Jalan menuju Gedung Putih melewati negara bagian ini,” kata Harris.
“Kalian semua membantu kami menang pada tahun 2020 dan kami akan melakukannya lagi pada tahun 2024,” tegas dia.
Biden menang tipis di negara bagian tersebut melawan mantan Presiden Donald Trump empat tahun lalu – kemenangan langka di negara bagian yang tidak mendukung kandidat Partai Demokrat sebagai presiden selama hampir tiga dekade.
Kinerja debat Biden yang buruk di Atlanta melawan Trump pada Juni-lah yang pada akhirnya menyebabkan Biden mundur dari pencalonan.
Kamala Harris juga memaparkan beberapa prioritas bagi calon pemerintahannya, termasuk mengembalikan undang-undang perbatasan, mengatasi kenaikan harga sewa hingga biaya obat-obatan kesehatan.