Nareil dan Richie eks Five Minutes Berkolaborasi di Lagu Seni Untuk Menderita
JAKARTA - Nareil, band pop-folk-rock yang beranggotakan kakak-beradik Nesta (vokal, gitar) dan Azriel (gitar utama), baru saja memperkenalkan album perdana yang bertajuk Semesta Semestinya.
Album ini memuat delapan lagu beserta satu novel yang juga terdiri dari delapan bab dengan judul serupa, yaitu “Menafsirkan Mimpimu”, “Bunga Yang Mekar”, “Di Balik Dinding”, “Seni Untuk Menderita”, “Cerita Untuk Ditertawakan”, “Bintang dan Langit”, “Novel”, dan “Mimpi Di Tidur Yang Panjang”.
Album ini berkisah tentang takdir manusia yang sudah tertulis di pohon Sidratul Muntaha. Bahagia dan pilu, pertemuan dan perpisahan, hidup dan mati, setia dan khianat adalah sepucuk pesan yang dituangkan dalam keseluruhan cerita.
Adapun, “Seni Untuk Menderita” menjadi single utama dari album perdana. Nareil mengajak Richie Setiawan eks vokalis Five Minutes sebagai kolaborator. Mereka memproduseri lagu ini bersama-sama.
“Lagu ini berisi amanat bahwa berharap kepada manusia adalah awal dari sebuah penderitaan. Maka dari itu, kami mengajak orang-orang untuk menggantungkan harapan hanya kepada Tuhan semata,” ungkap personel Nareil dalam keterangannya pada Senin, 22 Juli.
Baca juga:
Selain Richie, Nareil juga dibantu oleh beberapa musisi dari 11.12 Music dalam menggarap lagu-lagu lain untuk album ini. Proses produksinya sendiri berjalan cukup singkat. Delapan lagu diselesaikan kurang dari sebulan.
Dengan lagu-lagu dan novel yang dipersembahkan lewat “Semesta Semestinya”, Nareil berharap pendengarnya mampu merefleksikan diri dengan skenario hidupnya masing-masing.
“Semoga teman-teman yang mendengarkan lagu dalam album ini atau yang membaca novelnya bisa mengambil pesan yang kami tuangkan. Setiap manusia sudah mempunyai skenario hidupnya masing-masing sampai dengan ajal menjemput. Kematian adalah hal yang pasti, namun kebahagiaan adalah sesuatu yang butuh upaya untuk mencapainya.”