JAKARTA - Berkarya, bersenang-senang dan menjaga silaturahmi. Hal tersebut memrakarsai lahirnya project The Brokers yang terdiri dari penyanyi rock Tanah Air.
Adalah Candil, mantan vokalis band rock Seurieus yang berlaku sebagai pencetus The Brokers. Dilatari keinginan untuk terus menyalurkan kreativitas dalam konteks rock, ia lantas mengajak rekan-rekan seprofesi. Awalnya dimaksudkan hanya melibatkan para vokalis rock seputaran Bintaro, Jakarta Selatan. Di antaranya ada Andy /riff dan Ariyo Wahab (The Dance Company).
Seiring berjalannya waktu, project tersebut jadi magnet untuk para musisi lain, dan kini The Brokers kehadiran Zian (eks Zigas), Axl Ramanda (Drive) dan Richie ‘FM’ Setiawan, mantan vokalis band Bandung, Five Minutes sebagai anggota.
Candil Cs tak punya target muluk untuk project ini, tapi semangat para musisi di dalamnya terus membara hingga menuju dapur rekaman. Tapi sekali lagi, Candil menjelaskan, proyek ini sama sekali tidak mengharuskan ada target tertentu. Dibiarkan mengalir senatural mungkin.
“Tetap sefleksibel mungkin. Yang bisa terlibat silakan, tapi yang tidak bisa ya tidak apa-apa,” cetusnya.
Dalam proses rekaman single debut, ternyata Ariyo dan Andy tidak bisa berpartisipasi. Akhirnya Zian dan Axl bersedia ikut berkolaborasi dengan Candil.
Lantas, di menit-menit terakhir Richie FM bergabung menggantikan posisi Ariyo. Kemudian untuk pengolahan materi lagu dan produksi rekamannya, mereka secara khusus meminta kepada Pay Burman (BIP/eks Slank) sebagai produser dan penata musiknya.
“Untuk mematangkan proyek single ini, kami tentunya harus menggaet biangnya rocker, yaitu bang Pay! Kenapa harus Bang Pay? Banyak komposer lain, tapi beliaulah yang sangat mengikuti perkembangan musik era sekarang,” cetus Zian turut meyakinkan.
Bagi Pay, proyek The Brokers adalah sebuah konsep yang pastinya sangat menarik. Karena menggabungkan berbagai karakter vokal, dengan ciri khasnya masing-masing.
“Yang seru itu sih, mereka bergabung di satu lagu, tapi dengan karakter yang sangat berbeda satu sama lain. Sebagai sebuah konsep ini udah seru. Orang jadi pengen tau ini jadinya seperti apa,” tuturnya.
Ketika disepakati untuk rekaman, Candil dan vokalis lainnya lantas menyortir di antara beberapa stok lagu karya Pay, untuk dijadikan single debut. Hasilnya, terpilihlah sebuah materi lagu bertajuk “Thank You”, yang dianggap sesuai dengan misi The Brokers. Sebuah lagu yang menurut Pay, spirit musiknya sesuai dengan misi di balik terbentuknya The Brokers.
“Pas kami denger lagu ini paling cocoklah. Temanya pertemanan atau persahabatan,” ujar Candil menimpali.
Pay sedikit menggambarkan bahwa ia benar-benar mengarahkan pola aransemen musik dan vokal di lagu “Thank You” berdasarkan perbedaan karakter yang dimiliki setiap vokalis. Tidak sekadar bernyanyi bergantian, namun menempatkan vokal masing-masing di porsi yang paling pas. Misalnya karakter Candil dan Zian yang cenderung tinggi dan distortif, dikombinasikan dengan vokal Axl dan Richie yang diposisikan mengambil porsi clean dan nada-nada rendah.
Dengan hadirnya The Brokers, dan khususnya lagu “Thank You” di pentas rock Tanah Air, baik Pay maupun para vokalis yang terlibat tidak ingin terlalu ambil pusing memikirkan apakah lagu tersebut bisa diterima khalayak atau tidak. Karena paling tidak, menurut Pay, setiap jenis musik ada tempatnya masing-masing. Dan para vokalis yang terlibat di The Brokers sendiri, kenyataannya masing-masing mempunyai basis penggemarnya yang sangat banyak. “Yang penting adalah, bagaimana lagu itu bisa sampai ke ke audiens aja,” katanya.
Lagu “Thank You” sendiri ditulis oleh Rio Ricardo dan Irine Anastasya Pricilia, dengan arahan produser Bos Jabrik dan Pay Burman, dan diedarkan via label J83 Music. “Kami juga membuat event-event dan memikirkan promosi yang tepat untuk The Brokers,” ucap Andhi Iswahyudi, SE selaku Direktur PT. Jabriks Delapan Tiga Entertainment (J83 Entertainment).
Lagu “Thank You” dari The Brokers akan mulai beredar platform digital 22 Maret 2024 mendatang.