Anak Konglomerat Aburizal Bakrie: 3,5 Juta Orang Sudah Mendaftar Vaksinasi Gotong Royong
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mencatat sedikitnya 3,5 juta orang akan menjalani imunisasi mandiri dalam program vaksinasi gotong royong.
"Dari sisi perusahaan-perusahaan, jumlahnya sudah terdaftar ada 3,5 juta. Kami yakin ke depannya akan lebih," kata Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Pemberdayaan Daerah Kadin Indonesia Anindya Bakrie, di Batam Kepulauan Riau, dikutip dari Antara, Jumat 19 Maret.
Menurut dia, terdapat ribuan perusahaan yang sudah menyatakan mendukung program itu.
"Semua itu tentu akan kami data dan nantinya akan diverifikasi oleh pemerintah," kata anak konglomerat Aburizal Bakrie ini.
Kadin bekerja sama dengan pemerintah mengupayakan vaksin gotong royong. Kadin, kata dia, bekerja sama melakukan pendataan pihak-pihak yang menjalankan program itu.
Kadin bekerja sama dengan Biofarma dan ratusan rumah sakit swasta di penjuru Indonesia untuk menyukseskan program itu.
"Kami, diberikan tanggung jawab untuk membantu 20 juta vaksin dari total yang pemerintah berikan yaitu 175 juta vaksin," kata dia.
Baca juga:
- Anak Konglomerat Aburizal Bakrie Ini Promosikan Nusa Dua, Ubud, dan Sanur sebagai Wilayah Bebas COVID-19
- Perusahaan Media Milik Aburizal Bakrie Jual Saham dan Dapat Rp2,3 Triliun untuk Bayar Utang, Pengamat: Langkah yang Cerdas
- Dukungan dari Sumatera agar Anak Konglomerat Aburizal Bakrie Jadi Ketua Kadin Indonesia
- Bakrie Dukung Menhub Budi Karya yang Pakai Mobil Listrik sebagai Kendaraan Operasional
Ia berharap, program itu bisa mulai dilaksanakan pada awal April 2021.
"Yang paling penting, perusahaan-perusahaan ini mendukung vaksinasi gotong royong dan ini cara cerdas untuk mendistribusikan vaksin dengan baik," kata dia.
Ia menambahkan, bagaimana pun juga perusahaan menginginkan karyawan sehat dan kembali produktif membangun perekonomian Indonesia.
Di tempat yang sama, Ketua Kadin Sumatera Utara Ivan Batubara menyatakan sudah banyak perusahaan yang mendaftarkan karyawannya untuk ikut vaksinasi gotong royong.
"Yang penting, masing-masing badan usaha, sektor usaha dan koperasi memahami, mengerti bahwa prioritas kita hari ini vaksinasi agar bisa keluar dari masalah," kata dia.