22.750 Perusahaan Daftar Vaksin Gotong Royong, Target Vaksinasi 10 Juta Pekerja Semakin Realistis
Petugas terlihat sedang melakukan proses vaksinasi kepada salah seorang warga. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik pelaksanaan awal Vaksinasi Gotong Royong oleh para pengusaha kepada karyawannya.

Menurut Airlangga, langkah tersebut dapat semakin menekan kasus aktif COVID-19, khususnya yang terjadi di lingkungan dunia usaha.

“Antusiasme dari perusahaan-perusahaan yang ingin karyawannya segera divaksin sangat besar. Hal ini akan mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan lebih cepat lagi,” ujarnya seperti yang dilansir laman resmi pada Rabu, 19 Mei.

Airlangga menambahkan, sinyal positif kesuksesan Vaksin Gotong Royong sudah terlihat dari jumlah perusahaan yang telah mendaftar untuk mengikuti program ini.

“Berdasarkan data Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia), sekitar 22.750 perusahaan telah mendaftar Vaksin Gotong Royong dengan peserta sebanyak 10 juta orang. Inisiatif ini sekaligus mengakselerasi pencapaian herd immunity,” tuturnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa harga Vaksin Gotong Royong ditetapkan Rp321.660, dengan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 berdasarkan KMK No. HK.01.07/Menkes/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm. Sehingga, total biaya maksimal untuk dua kali vaksinasi (harga pembelian dan pelayanan vaksinasi) yaitu Rp879.140 perorang.

Sebagai informasi, mekanisme pendaftaran Vaksinasi Gotong Royong ada di bawah kontrol Kementerian Kesehatan serta dilaksanakan oleh Kadin dan Bio Farma.

“Pemerintah juga sudah bekerja sama dengan beberapa fasilitas kesehatan di berbagai daerah, baik yang bekerja sama dengan korporasi maupun rumah sakit swasta,” katanya.

Untuk diketahui, hingga saat ini pemerintah sudah berkomitmen untuk melakukan pengadaan sejumlah vaksin COVID-19, antara lain Sinovac (sampai November 2021) berjumlah lebih kurang 147 juta, Novavax (semester kedua) sekitar 50 juta, lalu Covax Gavi (sistem multilateral, sampai Desember 2021) sebanyak 54 juta, AstraZeneca (sampai Desember 2021) ditargetkan 20 juta.

“Pfizer juga rencananya diadakan di semester kedua sejumlah 50 juta. Juga ada tambahan vaksin bilateral dari Covax Gavi sebanyak 60 juta, dan Vaksin Gotong Royong (Sinopharm) direncanakan 15 juta,” ujar Menko Airlangga.

Dalam tahap awal pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong meliputi Jabodetabek untuk sekitar 220.000 orang dari berbagai sektor industri. Total vaksin Sinopharm yang sudah tiba di Indonesia 500.000 ribu dosis dengan komitmen sebanyak 7,5 juta dosis dan berpotensi menjadi total sebanyak 15 juta dosis.