Beda Respons Demokrat soal Dukungan ke Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut
JAKARTA - Mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengambil formulir pendaftaran bacalon ke Demokrat untuk Pilgub Sumut 2024. Edy sudah mengambil formulir dari empat partai politik yakni Demokrat, PDIP, PKB dan PKS.
Kepala BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron mengapresiasi Edy Rahmayadi yang berniat maju dari partai berlambang bintang mercy ini. Apalagi, Edy punya pengalaman memimpin Sumut.
"Pak Edy Rahmayadi juga daftar di Demokrat ya. Ya sekali lagi dalam proses penjaringan ini semuanya punya kans, Pak Edy Rahmayadi kan juga incumbent, artinya punya track recordnya juga, bagus juga lima tahun bisa memimpin," ujar Herman, Rabu, 29 Mei.
Meski begitu, menurut Herman, keputusan soal cagub yang bakal didukung Demokrat di Pilgub Sumut bergantung pada keputusan mitra koalisi. Sebab Demokrat tak bisa usung cagub dan cawagub sendiri.
"Ya nanti siapa yang ditetapkan oleh koalisi. Sekali lagi oleh koalisi. Karena Demokrat tidak bisa mengusung sendiri. Kalau bisa mengusung sendiri tingkat kepastiannya mungkin sudah 70 persen gitu, tapi kan karena tidak bisa mengusung. Kita juga sangat bergantung pada partai koalisi lain," jelas Herman.
"Partai koalisi lain juga tergantung kepada kandidatnya. Siapa nanti kandidat yang kita setujui dan sepakati bersama," imbuhnya.
Soal tenggat waktu penetapan cagub dan cawagub Pilkada Sumut 2024, Herman belum bisa memastikan.
"Itu nanti berjalan dengan waktu, pasti akan tersampaikan kepada media," kata Herman.
Namun, respons berbeda justru ditunjukkan Demokrat terhadap Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang hendak maju sebagai cagub Sumut 2024. Herman justru optimis Bobby menang meski melawan politikus PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Diketahui, mantan gubernur DKI Jakarta itu tengah dilirik partai banteng untuk maju di Pilgub Sumut.
"Dalam kontestasi kalau tidak optimis menang ya jangan berkontestasi. Kami optimis Bobby nanti akan menangkan pertarungan," kata Herman.
Baca juga:
- Helena Lim dan Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Pencucian Uang Korupsi Timah
- Macron Izinkan Rudal Jarak Jauh Pasokan Prancis Digunakan Ukraina Serang Rusia
- Bripda IM Anggota Densus 88 Penguntit Jampidsus Diserahkan Ke Paminal Polri
- Polda Jabar Tetapkan Pemilik Bengkel Bus Trans Putera Fajar Tersangka Kecelakaan Maut di Ciater
Herman menilai Bobby punya keunggulan untuk memimpin Sumut. Apalagi, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dianggap berhasil membangun Kota Medan.
"Pertama kan ada pengalaman menang di Pilkada Medan, artinya beliau bisa menjadi Wali Kota Medan. Kemudian selama jadi Wali Kota Medan juga kan bagus, cara memimpinnya juga disukai, anak muda bahkan bergairah di sana, senang sekali sekarang dengan situasi pembangunan di Kota Medan," jelas Herman.
"Saya kira ini kan bisa dikembangkan. Artinya kalau Medan adalah sebagai Center of Gravitynya Sumatera Utara, kan bisa dikembangkan ke wilayah-wilayah lainnya. Bobby kan asli orang Sumatera Utara, jelas Nasution," tambahnya.
Kendati demikian, Herman tak menyebut apakah nama Bobby Nasution sudah dibicarakan dengan parpol koalisi atau belum. Terutama Koalisi Indonesia Maju (KIM).