Sakana AI Ciptakan Model Kecerdasan Buatan Baru Terinspirasi Evolusi
JAKARTA - Sakana AI, perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) yang berbasis di Tokyo, meluncurkan model AI baru pada Rabu, 20 Maret. Model tersebut diklaim dibangun menggunakan metode inovatif yang terinspirasi oleh evolusi, mirip dengan perkawinan silang dan seleksi alam.
Sakana AI menggunakan teknik yang disebut "model merging" yang menggabungkan model AI yang ada untuk menghasilkan model baru. Mereka kemudian menggabungkannya dengan pendekatan yang terinspirasi oleh evolusi, yang mengarah pada penciptaan ratusan generasi model.
Model yang paling sukses dari setiap generasi kemudian diidentifikasi, dan menjadi "induk" dari generasi berikutnya.
“Kami merilis tiga model bahasa Jepang dan dua di antaranya bersifat open-source,” kata pendiri Sakana AI, David Ha dikutip VOI dari Reuters.
Pendiri perusahaan tersebut adalah mantan peneliti Google, Ha dan Llion Jones.
Jones adalah salah satu penulis makalah penelitian Google tahun 2017 berjudul "Attention Is All You Need", yang memperkenalkan arsitektur deep learning "transformer" yang menjadi dasar untuk chatbot viral ChatGPT, dan memicu perlombaan untuk mengembangkan produk yang didukung oleh generative AI.
Baca juga:
Ha sebelumnya adalah kepala penelitian di Stability AI dan peneliti Google Brain. Semua penulis makalah Google yang inovatif tersebut kini telah keluar dari organisasi.
Investor ventura telah menggelontorkan jutaan dolar untuk mendanai usaha rintisan mereka yang baru, seperti startup karakter AI chatbot yang dijalankan oleh Noam Shazeer, dan startup model bahasa besar Cohere yang didirikan oleh Aidan Gomez.
Sakana AI berupaya menjadikan ibu kota Jepang sebagai pusat AI, seperti yang dilakukan OpenAI untuk San Francisco dan perusahaan DeepMind untuk London sebelumnya. Pada bulan Januari, Sakana AI mengumumkan telah mengumpulkan dana awal sebesar 30 juta dolar AS yang dipimpin oleh Lux Capital.