Sejarah, Jet Tempur Amerika Serikat akan 'Meniru' Australia
JAKARTA - Produsen pesawat Boeing Co akan menggunakan pesawat tanpa pilot, seperti yang dikembangkan Boeing untuk Australia, sebagai dasar prototipe Skyborg Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), sebut seorang eksekutif Boeing.
Pesawat tanpa awak dimaksud adalah Loyal Wingman, pesawat militer pertama yang dirancang dan diproduksi di Australia dalam lebih dari 50 tahun. Pesawat tersebut sukses melakukan penerbangan pertamanya pada Hari Sabtu, di bawah pengawasan pilot uji Boeing yang memantaunya dari stasiun kendali darat di Australia Selatan.
Boeing Loyal Wingman memiliki panjang 38 kaki (11,6 meter), memiliki jangkauan 2.000 mil laut (3.704 km) dan hidung yang dapat dilengkapi dengan berbagai muatan. Pesawat juga dapat membawa senjata dan bertindak sebagai perisai untuk membantu melindungi jet tempur berawak yang lebih mahal.
Boeing mengatakan, sebanyak 16 jet Loyal Wingman dapat bekerja sama dengan pesawat berawak, untuk penerbangan dalam satu misi.
Angkatan Udara Amerika Serikat pada Bulan Desember memberikan kontrak jutaan dolar kepada Boeing, General Atomics Aeronautical Systems dan Kratos Defense and Security Solutions, untuk menghasilkan prototipe udara tak berawak yang dapat bekerja sama dengan jet berawak.
"Sistem tim kekuatan udara adalah dasar untuk tawaran Skyborg kami," direktur program tim kekuatan udara Boeing Shane Arnott mengatakan kepada wartawan, seperti dilansir Reuters.
“Jelas pasar AS adalah pasar yang besar. Itu adalah fokus bagi kami, mencapai semacam kontrak atau program rekor di Amerika Serikat.” imbuhnya.
Kontraktor pertahanan semakin berinvestasi dalam teknologi tanpa awak, karena militer di seluruh dunia mencari cara yang lebih murah dan lebih aman untuk memaksimalkan sumber daya mereka.
Australia, sekutu setia AS, adalah rumah bagi jejak Boeing terbesar di luar Amerika Serikat, dengan wilayah udara yang luas dan lalu lintas yang relatif rendah untuk pengujian penerbangan.
Pemerintah Australia mengatakan pada Hari Selasa akan menginvestasikan 115 juta dolar Australia (89 juta dolar AS) demi memeroleh tiga pesawat Loyal Wingman lagi untuk Royal Australian Air Force (RAAF) guna mengembangkan taktik untuk menggunakan jet dengan pesawat berawak
“Tujuan kami dengan Boeing adalah, untuk memahami bagaimana kami dapat membuat pesawat ini bekerja sama dengan pesawat kami yang ada untuk menjadi pengganda kekuatan di masa depan,” kata Wakil Marsekal Udara RAAF dan kepala kemampuan angkatan udara Cath Roberts.
Inggris pada Januari menandatangani kontrak senilai GBP 30 juta ($ 42 juta) dengan unit Spirit AeroSystems di Belfast untuk jenis pesawat tanpa pilot yang serupa untuk menjalani uji coba penerbangan dalam tiga tahun ke depan.
Baca juga:
Selama uji terbang di Australia, Loyal Wingman lepas landas dengan kekuatannya sendiri, sebelum menerbangkan rute yang telah ditentukan sebelumnya dengan kecepatan dan ketinggian yang berbeda untuk memverifikasi fungsinya dan mendemonstrasikan kinerja desain.
Arnott mengatakan, tiga pesawat Loyal Wingman akan digunakan untuk penerbangan kerja sama tahun ini, sehingga dengan pesanan Australia total ada enam pesawat.