ETF Bitcoin Spot Pertama di AS Berpotensi Meluncur Pekan Depan
JAKARTA - Investor Bitcoin di Amerika Serikat (AS) menantikan kabar baik dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) terkait persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot. ETF Bitcoin spot adalah produk investasi yang melacak harga Bitcoin secara langsung dan memungkinkan investor untuk membeli dan menjual Bitcoin tanpa harus memiliki aset kripto tersebut.
Menurut laporan Reuters, SEC berpotensi mengumumkan keputusan mereka pasa Selasa atau Rabu pekan ini. Jika disetujui, ETF Bitcoin spot pertama di AS dapat diluncurkan pada minggu depan. Ini akan menjadi tonggak sejarah bagi industri kripto, karena ETF Bitcoin Spot dianggap lebih menarik daripada ETF berjangka Bitcoin yang telah diluncurkan sebelumnya.
ETF berjangka Bitcoin, seperti yang ditawarkan oleh ProShares dan VanEck, tidak memegang Bitcoin secara fisik, melainkan menggunakan kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan harga antara ETF dan Bitcoin, serta biaya tambahan untuk menggulirkan kontrak berjangka. ETF spot Bitcoin, di sisi lain, akan memegang Bitcoin secara langsung dan mencerminkan harga pasar yang sebenarnya.
Saat ini, ada delapan perusahaan yang mengajukan permohonan ETF spot Bitcoin kepada SEC, yaitu Blackrock, Vaneck, Valkyrie, Bitwise, Invesco, Fidelity, Wisdomtree, dan joint venture Ark Invest/21shares. Mereka semua mengajukan pengajuan ulang pada Jumat lalu, setelah SEC meminta mereka untuk menarik pengajuan sebelumnya pada November 2023.
Baca juga:
Batas waktu pertama untuk SEC membuat keputusan adalah 10 Januari, yang berlaku untuk ETF spot Bitcoin yang diajukan oleh Ark Invest/21shares. Namun, banyak analis dan pengamat yang memperkirakan bahwa SEC akan menyetujui beberapa ETF spot Bitcoin secara bersamaan, untuk menghindari pemberian perlakuan khusus kepada salah satu penerbit.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan SEC adalah struktur biaya yang ditawarkan oleh masing-masing penerbit. Valkyrie, misalnya, mengumumkan biaya pengelolaan sebesar 0,80%, yang sama dengan tarif yang diajukan oleh Ark/21shares. Fidelity, di sisi lain, menawarkan biaya pengelolaan yang sangat rendah, yaitu 0,39% untuk Wise Origin Bitcoin Fund-nya. Invesco juga memberikan insentif dengan biaya sebesar 0,59% dan keringanan enam bulan untuk aset pertama 5 miliar dolar AS (sekitar Rp 71,5 triliun).
Selain itu, beberapa penerbit juga telah menyiapkan modal awal untuk menanamkan ETF spot Bitcoin mereka. Bitwise, misalnya, menyatakan dalam pengajuannya bahwa mereka berencana untuk menanamkan ETF mereka dengan 200 juta dolar AS (sekitar Rp 2,86 triliun).
Blackrock, manajer aset terbesar di dunia, juga mengungkapkan rencana untuk menanamkan ETF mereka dengan 10 juta dolar AS (sekitar Rp 143 miliar) pada 3 Januari. Blackrock telah menunjuk JPMorgan sebagai peserta berwenang utama, meskipun CEO JPMorgan, Jamie Dimon, dikenal sebagai kritikus Bitcoin.
Persetujuan ETF spot Bitcoin di AS dapat memberikan dorongan besar bagi pasar kripto, yang saat ini sedang mengalami koreksi. Harga Bitcoin turun dari level tertinggi sepanjang m asa di atas 69.000 dolar AS (sekitar Rp 986 juta) pada November 2023 menjadi sekitar 46.000 dolar AS (sekitar Rp 657 juta) saat ini. ETF spot Bitcoin dapat menarik minat investor ritel dan institusional, serta meningkatkan likuiditas dan transparansi pasar.