Menhan Sebut Israel Hadapi Serangan dari Tujuh Wilayah, Panglima IDF: Kami Siap Mengambil Tindakan yang Diperlukan

JAKARTA - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan negaranya saat ini menghadapi serangan dari tujuh wilayah, sementara panglima militer negara itu memastikan mereka siap mengambil tindakan yang diperlukan untuk membela negara.

Berbicara di depan Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan di Parlemen Israel, Menhan Gallant memperingatkan akan adanya perjuangan panjang di negara ini.

Tak hanya itu, Menhan Gallant juga menyebut Israel berada dalam perang multi-arena, di mana mereka diserang dari tujuh wilayah.

"Kita berada dalam perang multi-arena, kita diserang dari tujuh sektor berbeda: Gaza, Lebanon, Suriah, Yudea dan Samaria (nama lain untuk Tepi Barat), Irak, Yaman dan Iran," jelas Menhan Gallant, melansir CNN 27 Desember.

"Kami telah merespons dan bertindak di enam wilayah dan saya katakan di sini dengan cara yang paling eksplisit, siapa pun yang bertindak melawan kami adalah target potensial, tidak ada kekebalan bagi siapa pun," tegasnya memperingatkan.

Komentar Gallant mengikuti pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang mengatakan perang masih jauh dari usai, setelah ia berkunjung ke Jalur Gaza pada Hari Senin.

Lebih jauh, Menhan Gallant mengatakan perang di Gaza akan menjadi "perang yang panjang dan sulit. Hal ini memerlukan biaya – biaya yang besar.

"Tanpa mencapai tujuan perang, kita akan berada dalam situasi di mana, masalahnya adalah masyarakat tidak akan mau tinggal di tempat yang kita tidak tahu cara melindungi mereka," jelasnya kepada komite, dilansir dari The Times of Israel.

Terpisah, Kepala Staf Israel Defense Forces Letjen Herzi Halevi mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan organisasi keamanan di seluruh Timur Tengah, bekerja di dalam dan sekitar perbatasan, kendati enggan mengomentari tindakan yang dilakukan.

Itu dikatakan usai ditanya tentang laporan serangan Israel yang menewaskan seorang penasihat senior Garda Revolusi Iran di Suriah.

Serangan udara Israel di luar ibu kota Suriah, Damaskus pada Hari Senin menewaskan seorang penasihat senior di Garda Revolusi Iran, kata tiga sumber keamanan dan media pemerintah Iran.

"Saya tidak akan mengomentari berbagai tindakan yang kami ambil. IDF (Pasukan Pertahanan Israel) bekerja sama dengan organisasi keamanan lainnya di seluruh Timur Tengah, di dalam perbatasan negara, di sekitar perbatasan negara," kata Letjen Halevi, dikutip dari Reuters.

"Kami mengambil tindakan apa pun yang diperlukan, untuk memperjelas bahwa kami sangat bertekad membela negara, bersedia melangkah lebih jauh," tegasnya.

Diketahui, penasihat Garda Revolusi Iran yang tewas itu dikenal sebagai Sayyed Razi Mousavi, bertanggung jawab untuk mengoordinasikan aliansi militer antara Suriah dan Iran. Garda Revolusi mengatakan Israel akan menderita karena membunuh Mousavi, yang berpangkat brigadir jenderal Garda Revolusi.